BATAM—Pemkot dan Badan Pengusahaan (BP) Batam sepakat akan membentuk
sebuah yayasan baru sebagai pengelola Balai Latihan Kerja di daerah
tersebut.
Pemerintah Kota Batam khawatir tidak berfungsinya instalasi Balai Latihan Kerja di kota ini akan memupus harapan akan ketersediaan tenaga kerja terampil.
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pihaknya sangat membutuhkan BLK untuk menempa tenaga kerja kurang terampil yang tersedia di kota ini agar bisa mengisi peluang kerja yang ada.
"Kebutuhan kami akan BLK sangat besar, sekarang Batam masih sangat kurang tenaga terampil. Peluang kerja terbuka lebar tetapi banyak yang tidak terampil," kata dia usai pertemuan dengan BP Batam, Rabu (27/2/2013).
Dia mengatakan pihaknya bersama BP batam sudah berencana untuk menyiapkan beberapa opsi agar BLK yang ada sejak tahun 1990 di Batam dihidupkan kembali. Selama ini fasilitas untuk peningkatan keterampilan pekerja tersebut tidak optimal karena kondisinya yang rusak.
Status BLK tersebut saat ini berada dibawah pengelolaan sebuah yayasan yang beranggotakan BP Batam dan Pemkot.
Rencananya kedua institusi akan membubarkan yayasan tersebut agar bisa dihidupkan kembali melalui pemberian status Badan Layanan Umum (BLU) sebagai salah satu unit kerja.
"Yayasan tersebut akan dibubarkan dulu, kemudian ada tiga opsi salah satunya membentuk BLU," tuturnya.
Selain pembentukan BLU, lanjutnya, opsi yang memungkinkan adalah melepas kepengelolaan BLK tersebut kepada pihak Pemerintah Provinsi atau Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Dahlan beralasan pelepasan pengelolaan tersebut karena anggaran pemerintah kota yang tidak cukup untuk membangun kembali keseluruhan infrastruktur BLK mulai dari bangunan serta peralatan mesin untuk pelatihan.
Namun pihak Pemkot berharap Kemenakertrans bersedia mengelola BLK di Batam mengingat kebutuhan tersebut bisa dipenuhi segera pada tahun ini.
"Kalau dikelola Kementerian siap tahun ini, tapi kalau dengan membentuk BLU dulu bisa tahun depan," kata dia.(k17/yop)
Pemerintah Kota Batam khawatir tidak berfungsinya instalasi Balai Latihan Kerja di kota ini akan memupus harapan akan ketersediaan tenaga kerja terampil.
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan pihaknya sangat membutuhkan BLK untuk menempa tenaga kerja kurang terampil yang tersedia di kota ini agar bisa mengisi peluang kerja yang ada.
"Kebutuhan kami akan BLK sangat besar, sekarang Batam masih sangat kurang tenaga terampil. Peluang kerja terbuka lebar tetapi banyak yang tidak terampil," kata dia usai pertemuan dengan BP Batam, Rabu (27/2/2013).
Dia mengatakan pihaknya bersama BP batam sudah berencana untuk menyiapkan beberapa opsi agar BLK yang ada sejak tahun 1990 di Batam dihidupkan kembali. Selama ini fasilitas untuk peningkatan keterampilan pekerja tersebut tidak optimal karena kondisinya yang rusak.
Status BLK tersebut saat ini berada dibawah pengelolaan sebuah yayasan yang beranggotakan BP Batam dan Pemkot.
Rencananya kedua institusi akan membubarkan yayasan tersebut agar bisa dihidupkan kembali melalui pemberian status Badan Layanan Umum (BLU) sebagai salah satu unit kerja.
"Yayasan tersebut akan dibubarkan dulu, kemudian ada tiga opsi salah satunya membentuk BLU," tuturnya.
Selain pembentukan BLU, lanjutnya, opsi yang memungkinkan adalah melepas kepengelolaan BLK tersebut kepada pihak Pemerintah Provinsi atau Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Dahlan beralasan pelepasan pengelolaan tersebut karena anggaran pemerintah kota yang tidak cukup untuk membangun kembali keseluruhan infrastruktur BLK mulai dari bangunan serta peralatan mesin untuk pelatihan.
Namun pihak Pemkot berharap Kemenakertrans bersedia mengelola BLK di Batam mengingat kebutuhan tersebut bisa dipenuhi segera pada tahun ini.
"Kalau dikelola Kementerian siap tahun ini, tapi kalau dengan membentuk BLU dulu bisa tahun depan," kata dia.(k17/yop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar