Senin, 18 Februari 2013 (sumber : Batam Pos)
Badan Pengusahaan Kawasan Batam menargetkan investasi asing di
Batam tahun ini mencapai 350 Juta dollar Amerika dengan jumlah 90
penanam modal asing atau PMA. Sementara tahun lalu BP Batam hanya
menargetkan sekitar 200 juta dollar Amerika.
Hal tersebut disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan, siang tadi (18/2). “Kami menargetkan tahun ini investasi asing akan lebih besar dibanding tahun lalu. Bahkan tidak menutup kemungkinan investasi yang masuk tahun ini akan melebihi target,” kata Ilham.
Tahun lalu, total investasi asing di Batam yang terdiri dari realisasi, perluasan dan aplikasi lebih besar dari target. “Tahun lalu targetnya hanya 200juta Dollar, tetapi investasi keseluruhan mencapai 300 juta US dolar,”tambah Ilham.
Menurut Ilham bidang usaha seperti elektronik, manufaktur, galangan kapal dan industri penunjang migas masih akan mendominasi. Meski bidang jasa dan perdagangan akan tetap ada, tetapi tidak terlalu besar. Dia menilai kepastian hukum masih menjadi kendala investasi yang dihadapi para investor di FTZ Batam pada tahun ini.
Ilham mengatakan peraturan yang kerap berubah-ubah dianggap membingungkan pengusaha asing dan lembaga pemerintah di daerah.
“Tapi kami tetap melakukan koordinasi lewat Dewan Kawasan untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat soal kendala-kendala di FTZ. Kita berharap tidak ada lagi peraturan yang membuat bingung para investor yang hendak berinvestasi di Batam,” paparnya. (ian)
Hal tersebut disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan, siang tadi (18/2). “Kami menargetkan tahun ini investasi asing akan lebih besar dibanding tahun lalu. Bahkan tidak menutup kemungkinan investasi yang masuk tahun ini akan melebihi target,” kata Ilham.
Tahun lalu, total investasi asing di Batam yang terdiri dari realisasi, perluasan dan aplikasi lebih besar dari target. “Tahun lalu targetnya hanya 200juta Dollar, tetapi investasi keseluruhan mencapai 300 juta US dolar,”tambah Ilham.
Menurut Ilham bidang usaha seperti elektronik, manufaktur, galangan kapal dan industri penunjang migas masih akan mendominasi. Meski bidang jasa dan perdagangan akan tetap ada, tetapi tidak terlalu besar. Dia menilai kepastian hukum masih menjadi kendala investasi yang dihadapi para investor di FTZ Batam pada tahun ini.
Ilham mengatakan peraturan yang kerap berubah-ubah dianggap membingungkan pengusaha asing dan lembaga pemerintah di daerah.
“Tapi kami tetap melakukan koordinasi lewat Dewan Kawasan untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat soal kendala-kendala di FTZ. Kita berharap tidak ada lagi peraturan yang membuat bingung para investor yang hendak berinvestasi di Batam,” paparnya. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar