Senin, 11/2/2013 (sumber : ANTARA)
Pemerintah Korea Selatan tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan monorel di Batam yang infrastrukturnya akan mulai dibangun oleh pemerintah mulai 2014.
"Meraka telah meminta studi kelayakan pada Badan Pengusahaan (BP) Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin.
Ia mengatakan, nantinya Korea Selatan akan berinvestasi untuk pengadaan gerbong keretanya. Sementara sarana jalan dan stasiun dibangun pemerintah melaluai BP Batam.
Selain BP Batam, kata dia, Kementerian Perhubungan juga mencari investor untuk pengelolaan monorel Batam.
"Yang jelas Korea Selatan yang sudah menyatakan ketertarikannya. Dubes mereka yang datang ke BP Batam dan meminta studi kelayakannya," kata dia.
Saat ini, kata Ilham, Kementerian Perhubungan tengah membahas finalisasi rencana tender pembangunan infrastruktur yang akan segera dilakukan.
"Monorel tersebut hanya akan digunakan untuk mengangkut pekerja saja. Tidak akan digunakan untuk barang," kata Ilham.
BP Batam merencanakan pembangunan monorel satu jalur dibangun dari Tanjunguncang-Batam Centre sepanjang 17,7 kilometer dan Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 kilometer.
"Pembangunan sarana monorel ini lebih simpel, karena jalannya berada di atas. Jalur untuk monorel tetap menggunakan jalur jalan yang ada sekarang yang lebarnya mencapai 200 meter," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.
Ia menjelaskan, untuk pembangunan sarana jalan beton sarana monorel diperkirakan memakan biaya Rp65 miliar per kilometer. Sementara harga gerbong sistem monorel per unit mencapai Rp30 miliar dan untuk empat gerbong monorel bisa membawa 406 penumpang.
"Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1,15 triliun untuk membangun jalur Tanjunguncang-Batam Center dan Rp1,24 triliun untuk jalur Bandara Hang Nadim-Batuampar," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar