Kamis, 7 Februari 2013 (sumber : Batam Pos)
Warga dan nelayan yang tinggal di sekitar TPA Punggur bersama
Gerakan Pemuda dan Nelayan Pulau-Pulau Indonesia (GPNPI) menghadiri RDP
di komisi I DPRD Kota Batam, siang tadi (7/2).
Warga menyesalkan banyaknya air limbah atau air lindi dari TPA Punggur yang mengotori laut. Mereka meminta pihak Pemko Batam Batam untuk mencari solusi mengenai hal tersebut.
Yudi Fisabililha, sekretaris GPNPI mengatakan air lindi yang mengalir ke laut mencapai puluhan ton setiap hari. Bahkan air lindi yang sangat berbahaya ini juga sudah hampir sampai ke tengah laut. Hal ini sangat berbahaya bagi ekosistem laut di sekitar TPA.
“Apalagi kalau hujan turun.Limbah itu akan sangat banyak turun ke laut. Banyak ikan yang mabuk bahkan tidak jarang mati. Kalau ini dibiarkan terus maka nelayan di sana akan kesulitan mencari nafkah. Makanya sangat dibutuhkan upaya nyata dari pemerintah kota Batam,”kata Yudi.
Yudi menambahkan selain berbahaya bagi ekosistem laut , air lindi ini juga akan sangat berbahaya bagi kesehatan warga sekitar. Selian beraroma busuk, juga menyebabkan gatal-gatal bagi warga sekitar.
Warga yang tinggal di sana juga masih mempertanyakan Amdal TPA tersebut yang belum ada.
Sementara itu Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Suleman Nababan mengakui air lindi memang sedikit berbahaya. Banyaknya air lindi yang mengalir ke laut juga dikarenakan banyak volume sampah yang setiap hari dibuang ke TPA.
“Ada ratusan ton sampah setiap hari yang dibuang ke TPA. Selain itu, sampah yang sudah menumpuk di sana juga sudah mencapai jutaan ton. Kalau hujan, maka airnya akan sampai ke laut,”kata Suleman.
Untuk mengatasi hal ini, dalam waktu dekat dinas DKP akan membangun bak lindi. Bak lindi akan berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga jika mengalir ke laut tidak akan berbahaya.”Pembangunan bak lindi akan segera dilelang. Itu akan dibuat berpetak-petak, ini akan sangat berfungsi baik menghilangkan bahaya air lindi,”kata Suleman. (ian) (74)
Warga menyesalkan banyaknya air limbah atau air lindi dari TPA Punggur yang mengotori laut. Mereka meminta pihak Pemko Batam Batam untuk mencari solusi mengenai hal tersebut.
Yudi Fisabililha, sekretaris GPNPI mengatakan air lindi yang mengalir ke laut mencapai puluhan ton setiap hari. Bahkan air lindi yang sangat berbahaya ini juga sudah hampir sampai ke tengah laut. Hal ini sangat berbahaya bagi ekosistem laut di sekitar TPA.
“Apalagi kalau hujan turun.Limbah itu akan sangat banyak turun ke laut. Banyak ikan yang mabuk bahkan tidak jarang mati. Kalau ini dibiarkan terus maka nelayan di sana akan kesulitan mencari nafkah. Makanya sangat dibutuhkan upaya nyata dari pemerintah kota Batam,”kata Yudi.
Yudi menambahkan selain berbahaya bagi ekosistem laut , air lindi ini juga akan sangat berbahaya bagi kesehatan warga sekitar. Selian beraroma busuk, juga menyebabkan gatal-gatal bagi warga sekitar.
Warga yang tinggal di sana juga masih mempertanyakan Amdal TPA tersebut yang belum ada.
Sementara itu Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Suleman Nababan mengakui air lindi memang sedikit berbahaya. Banyaknya air lindi yang mengalir ke laut juga dikarenakan banyak volume sampah yang setiap hari dibuang ke TPA.
“Ada ratusan ton sampah setiap hari yang dibuang ke TPA. Selain itu, sampah yang sudah menumpuk di sana juga sudah mencapai jutaan ton. Kalau hujan, maka airnya akan sampai ke laut,”kata Suleman.
Untuk mengatasi hal ini, dalam waktu dekat dinas DKP akan membangun bak lindi. Bak lindi akan berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga jika mengalir ke laut tidak akan berbahaya.”Pembangunan bak lindi akan segera dilelang. Itu akan dibuat berpetak-petak, ini akan sangat berfungsi baik menghilangkan bahaya air lindi,”kata Suleman. (ian) (74)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar