BATAM—Pemkot dan Badan Pengusahaan Kawasan Bebas Batam (BP Batam)
membentuk tim pengawas pematangan lahan sebagai salah satu upaya
penanganan banjir di kawasan itu.
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan tim tersebut diharapkan mampu bekerja efektif mulai pekan depan dengan tugas menanggulangi masalah banjir akibat kegiatan pematangan lahan di kawasan ini.
"Tadi kami sepakat ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah banjir. Salah satunya akan dibentuk tim kecil khusus," katanya, Rabu (27/2/2013).
Dia mengatakan masalah banjir di Batam terancam sulit diantisipasi selama kegiatan pematangan lahan tidak diawasi secara ketat dari perizinannya hingga dampak yang ditimbulkan.
Menurutnya selama ini kegiatan pematangan lahan yang tidak diawasi menjadi salah satu indikator bahwa pembangunan Batam belum matang dari sisi perencanaan.
Setiap pematangan lahan, dari hasil temuannya, menggerus sisa tanah yang masuk ke kanal drainase yang ada di sekitar lokasi pematangan lahan sehingga drainase tidak bisa bekerja secara maksimal.
Bahkan beberapa akses jalan sepanjang lokasi kawasan industri Batamindo yang selama ini tidak masuk titik banjir kini terkena dampaknya.
"Batam belum settle, ada cut and fill yang membuat kota ini banjir. Drainase tidak berfungsi dan air hujan melimpah ke jalan," katanya.
Selain pembentukan tim, kedua institusi pemerintah daerah tersebut juga sepakat akan melibatkan satuan keamananannya masing-masing yakni Satpol dan Ditpam untuk melakukan inspeksi kegiatan pematangan lahan.(k17/yop)
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan tim tersebut diharapkan mampu bekerja efektif mulai pekan depan dengan tugas menanggulangi masalah banjir akibat kegiatan pematangan lahan di kawasan ini.
"Tadi kami sepakat ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah banjir. Salah satunya akan dibentuk tim kecil khusus," katanya, Rabu (27/2/2013).
Dia mengatakan masalah banjir di Batam terancam sulit diantisipasi selama kegiatan pematangan lahan tidak diawasi secara ketat dari perizinannya hingga dampak yang ditimbulkan.
Menurutnya selama ini kegiatan pematangan lahan yang tidak diawasi menjadi salah satu indikator bahwa pembangunan Batam belum matang dari sisi perencanaan.
Setiap pematangan lahan, dari hasil temuannya, menggerus sisa tanah yang masuk ke kanal drainase yang ada di sekitar lokasi pematangan lahan sehingga drainase tidak bisa bekerja secara maksimal.
Bahkan beberapa akses jalan sepanjang lokasi kawasan industri Batamindo yang selama ini tidak masuk titik banjir kini terkena dampaknya.
"Batam belum settle, ada cut and fill yang membuat kota ini banjir. Drainase tidak berfungsi dan air hujan melimpah ke jalan," katanya.
Selain pembentukan tim, kedua institusi pemerintah daerah tersebut juga sepakat akan melibatkan satuan keamananannya masing-masing yakni Satpol dan Ditpam untuk melakukan inspeksi kegiatan pematangan lahan.(k17/yop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar