Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 15 Februari 2013

Sebulan 70 Ribu Handphone Masuk Batam, Diduga Merembes

Kamis, 14 Februari 2013  (sumber : Tribun Batam)


 
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Peredaran handphone di Kota Batam mencapai 70 ribu unit per bulannya. Hal itu terkuak dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang Permendag 82 tahun 2012, Kamis (14/2) di Komisi 2 DPRD kota Batam. 

Sebanyak 70 ribu handphone perbulan masuk Batam, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Batam dinilai sangat fantastis. Dikhawatirkan, dari jumlah itu, ada dugaan telah terjadi rembesan handphone keluar dari Batam. Padahal seharusnya handphone tersebut khusus untuk Batam saja.

Dalam hearing itu, Ketua Komisi 2, Yudi Kurnain mengatakan, tujuan adanya hearing ini tak lepas dari curahan hati Kemendag yang menyebutkan terkait bisnis-bisnis tertentu seperti jual-beli handphone ada rembesan.

"Harga handphone sekarang di Batam hampir sama dengan harga di beberapa kota besar seperti Jakarta, Palembang dan lain-lain.  Padahal selama ini kawan-kawan klaim di sini harusnya lebih murah karena kawasan FTZ. Ada apa ini," kata Yudi Kurnain di hadapan perwakilan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, dan BP Batam.

Belum lagi banyaknya bisnis penipuan elektronik online yang mengaku-ngaku berasal dari Batam, hingga persoalan-persoalan penjualan handphone yang tidak berstandar nasional.

"Karena kata pak Menteri saat itu, bisnis yang bisa merembes ini bisa berdampak dalam perekonomian nasional. Kalau lihat data yang diberikan yah mungkin saja, dengan jumlah segitu, jangan-jangan bayi baru lahir pun sudah pakai handphone," tuturnya lagi.

Menjawab hal itu, Emi Ludiyanto, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, menjelaskan selama ini pihaknya sebagai eksekutor sudah melaksanakan tugas pengawasan. Ia bahkan mengaku belum pernah menemukan adanya pengusaha nakal yang bermain dalam peredaran handphone ini. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar