BATAM: Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, menuntut
pembayaran tagihan jasa pendaftaran, penempatan dan penyimpanan pesawat
udara (PJP4U) kepada Batavia Air setelah maskapai itu dinyatakan pailit
pada 30 Januari 2013.
Kepala Bidang Keuangan dan Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan Batavia Air menunggak pembayaran PJP4U dengan total mencapai Rp325 juta. Rincian tunggakan itu sebesar Rp225 juta pada 2012 dan Rp100 juta selama 2013.
"Otoritas Hang Nadim sudah mengirim surat kepada manajemen Batavia Air sejak beberapa minggu yang lalu untuk penyelesaian utang tersebut," ujarnya saat memberikan keterangan pers, Senin (4/2/2013).
Otoritas berharap pihak manajemen dan kurator yang sudah ditunjuk, memberikan komitmen untuk menyelesaikan tunggakan tesebut. Termasuk menyelesaikan proses refund penumpang.
Suwarso mengatakan pihaknya sudah menerima informasi mengenai penyelesaian utang Batavia Air tersebut melalui empat kurator yang ditunjuk.
"Kurator yang ditunjuk akan datang untuk menyelesaikan utang tersebut," kata dia.
Loket penjualan tiket Batavia Air di Hang Nadim saat ini, lanjut Suwarso, masih ditutup. Pihak Batavia Air hanya meninggalkan sejumlah peralatan kantor yang terdiri dari dua laptop dan satu buah printer. (ra)
Kepala Bidang Keuangan dan Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan Batavia Air menunggak pembayaran PJP4U dengan total mencapai Rp325 juta. Rincian tunggakan itu sebesar Rp225 juta pada 2012 dan Rp100 juta selama 2013.
"Otoritas Hang Nadim sudah mengirim surat kepada manajemen Batavia Air sejak beberapa minggu yang lalu untuk penyelesaian utang tersebut," ujarnya saat memberikan keterangan pers, Senin (4/2/2013).
Otoritas berharap pihak manajemen dan kurator yang sudah ditunjuk, memberikan komitmen untuk menyelesaikan tunggakan tesebut. Termasuk menyelesaikan proses refund penumpang.
Suwarso mengatakan pihaknya sudah menerima informasi mengenai penyelesaian utang Batavia Air tersebut melalui empat kurator yang ditunjuk.
"Kurator yang ditunjuk akan datang untuk menyelesaikan utang tersebut," kata dia.
Loket penjualan tiket Batavia Air di Hang Nadim saat ini, lanjut Suwarso, masih ditutup. Pihak Batavia Air hanya meninggalkan sejumlah peralatan kantor yang terdiri dari dua laptop dan satu buah printer. (ra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar