Rabu, 20 Februari 2013 (sumber : Posmetro Batam)
“Target PMA mengalami penurunan dari 100 PMA. Target yang kami pasang US$350 juta dari Izin Usaha Tetap atau realisasi, perluasan dan approval atau aplikasi,” ujar Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, menyinggung soal target yang meningkat dari target tahun lalu yang berkisar US$200 juta.
Menurut Ilham, meningkatnya target tahun ini dikarenakan pencapaian tahun lalu melebihi ekspetasi awal pihaknya. Tahun lalu, total investasi asing dari realisasi, perluasan, dan aplikasi mencapai US$300 juta. Jumlah tersebut melewati target sebesar US$200 juta.
Kata dia, ada empat sektor bidang usaha yang diperkirakan akan tetap menjadi penyumbang terbesar dari target tahun ini. “Pertama elektronik, kemudian manufaktur, lalu galangan kapal dan industri penunjang Migas (Minyak dan Gas). Selain itu jasa dan perdagangan mungkin tetap ada,” paparnya.
Tetapi bagi Ilham, kepastian hukum saat ini masih menjadi kendala investasi yang harus dihadapi investor di kawasan FTZ Batam. Peraturan yang berubah-ubah bahkan kerap membingungkan pengusaha asing dan lembaga pemerintah di daerah.
“Tapi kami tetap melakukan koordinasi melalui Dewan Kawasan untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat soal kendala-kendala di FTZ,” tutupnya.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar