Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 23 April 2010

TKA Ramai-ramai Tinggalkan Batam

Jumat, 23 April 2010 (sumber Sijori Mandiri,versi asli)
BATAM-Buntut dari kerusuhan yang terjadi di PT Drydocks World Graha, ratusan TKA yang bekerja di sejumlah perusahaan ramai-ramai eksodus keluar Batam menuju Singapura. Para pekerja asing terlihat menyerbu sejumlah pelabuhan internasional, seperti Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Marina City, Pelabuhan Batam Centre, dan Pelabuhan Harbour Bay. Para pekerja asing itu ketakutan menjadi sasaran amukan massa.

"Kami takut. Apalagi sebenarnya masalah itu hanya masalah sepele. Namun kabar yang beredar di kalangan ekspatriat sangat menakutkan. Jadi, untuk sementara kami mengungsi dulu ke Singapura," ujar Juliar Chong (34), warga negara Taiwan, eksekutif salah satu perusahaan di Batam.

Hal senada juga dikatakan oleh Melky warga negara Belanda yang bekerja di Tanjunguncang. Menurutnya, akibat kerusuhan itu hampir seluruh pekerja yang bekerja di perusahaan tempatnya bertugas mulai beringas melihat orang asing. "Kami takut jika ini terus berlangsung. Nyawa kami jadi taruhannya. Untuk itu kami mengungsi dulu hingga keadaan menjadi tenang," ujarnya.

Sementara itu, dari 33 TKA PT Drydocks yang diamankan di Poltabes Barelang rata-rata mengaku tidak mengetahui asal muasal kericuhan yang terjadi di perusahaan tempat mereka bekerja. "Saya tidak tahu apa-apa dan tidak mengerti kenapa kerusuhan itu bisa terjadi. Karena saya berada di kantor, lagian kita selama ini baik-baik saja sepoerti teman bahkan keluarga," ujar Ansor Kumar, pekerja Drydock keturunan India asal Singapura.

Ia mengaku sangat ketakutan melihat kejadian tersebut. Ia bahkan merencanakan untuk pulang ke negara asalnya di Singapura. "Saya sangat ketakutan, padahal saya hanya bekerja dan tidak tahu apa-apa. Rencananya besok (hari ini-red) saya hendak pulang ke Singapura karena takut terjadi kembali,"ujarnya.

Ansor Kumar, konsultan di PT Drydoks juga menyatakan hal serupa kalau dirinya tidak tahu apa-apa. "Selama ini saya mempunyai hubungan baik dengan orang Indonesia. Namun saya tidak mengerti bisa terjadi seperti ini," ujar Ansor. "Saya takut menjadi sasaran kemarahan orang Indonesia," tambahnya.

Dikatakannya bahwa dari ratusan orang asing yang bekerja di Drydocks, hanya orang india yang menjadi korban kekerasan. Sementara TKA asal Norwegia dan Belanda yang juga banyak di perusahaan itu tidak ikut menjadi sasaran kemarahan pekerja.

Pantuan Sijori Mandiri di lapangan. para TKA keturunan India yang dievakuasi ke Mapoltabes Barelang ada yang membawa serta anak serta isterinya.

Tidak Berdampak ke Investasi

Pejabat Ketua Umum Kadin Adi Tahir menganggap kerusuhan di PT Drydocks secara ekonomi tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi investasi Indonesia. "Karena kejadian tersebut termasuk kategori kejadian lokal dan bisa diisolir, maka tidak ada dampak yang signifikan bagi investasi di Indonesia," katanya.

Selain itu, Adi menambahkan, pihaknya berharap agar Kadin setempat dapat mengatasi lebih cepat masalah tersebut, terutama bagi keselamatan kerja karyawan. (sm/mi/oke/dh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar