Batam, 28/4 (ANTARA) - Bank Indonesia Batam meminta kepada pemerintah daerah agar kenaikan tarif air dan listrik jangan dilakukan pada waktu bersamaan untuk menghindari inflasi yang tinggi.
"Kenaikan tarif air dan listrik hendaknya jangan dilakukan bersamaan pada Mei 2010, karena akan memberikan tekanan yang besar terhadap inflasi pada bulan berjalan," kata Pimpinan Bank Indonesia Elang Tri di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, daya beli masyarakat Batam masih lemah dan akan tambah melemah jika tarif listrik dan air naik bersamaan.
BI juga menyarankan agar kenaikan tarif listrik dan air tidak naik langsung 15 persen dan 18 persen, melainkan bertahap disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Kenaikan tarif listrik dan air amat memberatkan masyarakat, apa lagi ke dua komponen itu akan mempengaruhi harga barang lainnya.
Menurut dia, kenaikan tarif listrik dan air akan menimbulkan dampak turunan yakni kenaikan harga kebutuhan lainnya.
Selain itu BI Batam juga mengharapkan ada sosialisasi kenaikan harga yang baik oleh pemerintah. "Diperlukan sosialisasi secara lebih intens disertai mekanisme pengawasan terhadap harga-harga kebutuhan pokok agar kenaikannya tidak melebihi kenaikan tarif yang berlaku," katanya.
Sosialisai dan pengawasan penting dilakukan untuk menghindari upaya penimbunan dari pihak yang ingin memanfaatkan kejadian itu.
Berdasarkan analisis BI, tarif listrik diperkirakan mencapai 15 persen atau sama dengan kenaikan harga gas. Kenaikan tarif listrik disebabkan kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen terhitung 1 April 2010 yang diakibatkan meningkatnya harga gas dunia, analisis BI. (T.Y011/B/S004/S004) 28-04-2010 14:32:08 NNNN
"Kenaikan tarif air dan listrik hendaknya jangan dilakukan bersamaan pada Mei 2010, karena akan memberikan tekanan yang besar terhadap inflasi pada bulan berjalan," kata Pimpinan Bank Indonesia Elang Tri di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, daya beli masyarakat Batam masih lemah dan akan tambah melemah jika tarif listrik dan air naik bersamaan.
BI juga menyarankan agar kenaikan tarif listrik dan air tidak naik langsung 15 persen dan 18 persen, melainkan bertahap disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Kenaikan tarif listrik dan air amat memberatkan masyarakat, apa lagi ke dua komponen itu akan mempengaruhi harga barang lainnya.
Menurut dia, kenaikan tarif listrik dan air akan menimbulkan dampak turunan yakni kenaikan harga kebutuhan lainnya.
Selain itu BI Batam juga mengharapkan ada sosialisasi kenaikan harga yang baik oleh pemerintah. "Diperlukan sosialisasi secara lebih intens disertai mekanisme pengawasan terhadap harga-harga kebutuhan pokok agar kenaikannya tidak melebihi kenaikan tarif yang berlaku," katanya.
Sosialisai dan pengawasan penting dilakukan untuk menghindari upaya penimbunan dari pihak yang ingin memanfaatkan kejadian itu.
Berdasarkan analisis BI, tarif listrik diperkirakan mencapai 15 persen atau sama dengan kenaikan harga gas. Kenaikan tarif listrik disebabkan kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen terhitung 1 April 2010 yang diakibatkan meningkatnya harga gas dunia, analisis BI. (T.Y011/B/S004/S004) 28-04-2010 14:32:08 NNNN
Copyright © ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar