|
|
|
|
|
| Written by Redaksi ,
Wednesday, 07 April 2010 08:45 (sumber Batam Pos,versi asli) |
| JPNN, Jakarta
Pemerintah akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 10 persen untuk pelanggan berdaya 450-900 volt ampere (VA) pada Juli mendatang. Kenaikan itu diberlakukan jika pelanggan menggunakan listrik di atas 30 kilo watt hours (kwh) per bulan. ”Tetapi jika pelanggan hanya menggunakan listrik di bawah 30 kwh per bulan, maka tidak akan naik tarifnya,” ujar Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Kemnterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), J Purwono kemarin. Berdasarkan data PLN disebutkan bahwa pelanggan 450 -900 VA (Volt Ampere) yang menggunakan listrik di bawah 30 kwh per bulan cukup banyak, terutama di wilayah Indonesia Bagian Timur. Hal itu, kata Purwono, berbeda dengan pelanggan yang menggunakan daya diatas 1300 VA, tarifnya akan mengalami kenaikan tanpa pengecualian. Sesuai skenario pemerintah, tarif dasar listrik untuk pelanggan 1.300 VA keatas direncanakan naik rata-rata 15 persen. ”Pemerintah akan membahas sekali lagi rencana kenaikan itu di Kantor Menko Perekonomian sebelum diajukan ke Komisi VII DPR,” ungkapnya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan menyebutkan pemakaian listrik minimum masyarakat setiap bulan adalah sebesar 30 kwh, jadi kalau pelanggan golongan 450-900 VA menggunakan listrik hingga 70-100 kwh per bulan itu menunjukkan kalau pelanggan tersebut sudah tergolong boros dalam pemakaian listrik. ”Jadi ini juga bagian untuk mengedukasi agar para pelanggan mau berhemat dalam pemakaian listrik,” paparnya. Di tempat terpisah, Direktur Operasi Indonesia bagian Barat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Harry Jaya Pahlawan mengatakan, pasokan listrik secara umum di Sumatera aman. Namun begitu, masih terdapat risiko pemadaman pada saat pemeliharaan unit atau ada gangguan teknis. ”Dengan berbagai upaya yang dilakukan PLN, diharapkan tahun ini masalah kekurangan listrik di Sumatera dapat di atasi,” kata dia. Pihak PLN, lanjutnya, telah mulai melakukan penguatan sistem kelistrikan Sumatera untuk mengatasi kekurangan pasokan dan peningkatan cadangan operasi sehingga tidak lagi terjadi pemadaman bergilir. ”Saat ini daya mampu sistem Sumatera bagian utara (Sumbagut) masih sama dengan beban puncak sehingga rawan terjadi kekurangan listrik,” katanya. Sementara Sumatera bagian tengah (Sumbagteg) masih kekurangan pasokan pada saat beban puncak sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir. Mengenai hal itu, upaya yang dilakukan PLN antara lain, melakukan perbaikan pada pembangkit yang sudah ada sehingga dapat beroperasi secara optimal. ”Termasuk menyewa atau relokasi mesin, excess power, serta membangun pembangkit baru,” tuturnya. Selain itu, penanggulangan kemampuan transmisi yakni dengan cara memasang gardu induk atau transformasi atau kapasitor melakukan uprating transmisi dan membangun jaringan transmisi baru. Harry menjamin tidak akan ada pemadaman listrik di daerah Sumatera mulai Juni tahun ini. “Masyarakat diminta tidak khawatir akan adanya kekurangan pasokan listrik di pulau Sumatera,” jelasnya. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar