| | |
Written by JPNN | |
Tuesday, 06 April 2010 08:46 (sumber Batam Pos,versi asli) | |
Kunjungan delegasi ekonomi Indonesia ke Korea Selatan pekan lalu berbuah manis. Dalam waktu dekat, para pengusaha asal Negeri Ginseng tersebut berjanji menanamkan investasi besar-besaran di Indonesia. Menteri Kooordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, para pengusaha dan pemerintah Korea menyatakan siap berinvestasi di sektor infrastruktur, manufaktur, transportasi, hingga industri otomotif. ”Hasil joint task force (gugus tugas gabungan) kita di Korea sangat positif,” ujarnya di Kantor Menko Perekonomian akhir pekan lalu. Menurut Hatta, di sektor pengembangan infrastruktur, Indonesia menawarkan kepada pemerintah maupun pengusaha Korea untuk bergabung dengan memperkuat pendanaan Indonesia Infrastructure Fund. ”Soal ini sudah dimasukkan dalam kesepakatan,” katanya. Hatta mengatakan, penguatan dana Indonesia Infrastructure Fund akan sangat bermanfaat untuk meminimalkan ketidakcocokan atau missmatch antara pendanaan dan kebutuhan proyek infrastruktur yang berjangka panjang. Lalu, berapa komitmen dana yang akan dimasukkan Korea ke Indonesia Infrastructure Fund? ”Soal komitmen dana, itu akan dimatangkan dalam pertemuan di Jakarta nanti. Tapi, kalau bicara infrastruktur, kita perlu miliaran dolar,” terangnya. Di sektor transportasi, Indonesia mengajak Korea masuk dalam pengembangan jaringan kereta api. Menurut Hatta, saat dirinya menjadi Menteri Perhubungan, Indonesia dan Korea sudah menjajaki program pengembangan kereta komuter di Jakarta. Selain itu, proyek monorel di Jakarta yang terbengkalai menjadi pembicaraan. ”Responsnya sangat positif,” ucap dia. Di bidang otomotif, saat ini salah satu perusahaan asal Korea tengah mengincar Indonesia sebagai basis produksi. Namun, imbuh Hatta, Indonesia masih harus bersaing dengan Vietnam. ”Saat ini mereka tengah melakukan seleksi. Pemerintah dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) berupaya agar kita terpilih,” tegasnya. Salah satu investasi yang akan segera terealisasi ada di sektor baja. Saat ini Pohang Steel Company (Posco) yang merupakan salah satu produsen baja terbesar di dunia, memang berencana membangun pabrik baja di Indonesia bersama Krakatau Steel. Rencananya, April ini kesepakatan segera ditandatangani. “Mereka berkomitmen untuk inves 6 miliar dolar AS,” ujarnya. Selain itu, lanjut Hatta, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Un-chan menyatakan, Korea tertarik menanamkan investasi di sektor energi dan listrik. Atas ketertarikan tersebut, Hatta menawarkan proyek inves di sektor energi terbarukan. ”Mereka bilang akan mempertimbangkan itu,” ujar dia. Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, mengatakan, selain mengincar investasi skala besar, pemerintah mengincar investasi skala kecil menengah (small medium) dari Korea. ”Kita ingin mereka (investor Korea, red) bisa merelokasi pabrik-pabrik mereka dari China, Kamboja, maupun Vietnam ke Indonesia,” tuturnya. Menurut Gita, potensi relokasi pabrik milik investor Korea ke Indonesia cukup besar, terutama pabrik sepatu maupun tekstil. Bahkan, Indonesia dan Korea sudah membentuk gugus tugas gabungan. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar