Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 23 April 2010

Penertiban Ruli Eden Park Ditunda





Ditulis oleh Redaksi ,
Jumat, 23 April 2010 06:28 (sumber Batam Pos,versi asli)

BATAM CENTRE (BP) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam menunda menertibkan rumah liar (ruli) di kawasan Eden Park, Simpang Kara. Pasalnya, pemilik dari puluhan ruli tersebut tidak mau rumahnya digusur dan berencana melaporkannya ke DPRD Kota Batam.

Rencananya, di wilayah yang akan ditertibkan tersebut, akan dibuat jalan sepanjang 900 meter yang merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Batam. Jalan ini merupakan jalan tembus dari Simpang Kara menuju Orchid Park, Batam Centre.

Kepala Satpol PP Kota Batam Zulhelmi mengatakan, penggusuran tersebut menunggu hasil hearing antara DPRD Kota Batam dengan Dinas PU Kota Batam dan Satpol PP Kota Batam. ”Pembangunan tersebut sebetulnya juga untuk masyarakat, tapi pemerintah tidak bisa bertindak anarkis dan harus bersikap persuasif,” katanya saat ditemui di Kantor Wali Kota Batam, kemarin.

Sementara itu, penertiban ratusan bangunan liar di tujuh titik lainnya tidak ada masalah. Pihaknya sudah melayangkan surat pembongkaran pada wilayah di lima titik yaitu Bengkong Seken yang akan dibangun jalan dua arah, jalan menuju Kelurahan Kibing, Perumahan Masyeba Batuaji, Mangsang yang akan dibangun drainase dan sekitar SDN 006 yang akan dibangun ruang kelas baru.

”Dua titik lainnya yaitu di Seilangkai yang akan dibangun lapangan sepakbola serta di sekitar wilayah SMPN 12 Batam Centre yang akan dibangun drainase tidak ada masalah karena tidak ada bangunan liar,” katanya.

Zulhelmi meminta masyarakat proaktif untuk membongkar bangunan tersebut karena surat perintah pembongkaran sudah dilayangkan. ”Bagi masyarakat yang masih tinggal di wilayah tersebut harap segera pindah,” imbaunya.

Anggota Komis IV DPRD Kota Batam, Windarti Wahyuningsih mengaku pihaknya belum menerima surat permintaan hearing dari warga yang menolak digusur. ”Sebagai wakil rakyat pihaknya hanya bertindak sebagai penengah antara pemerintah dan warga,” katanya.

Namun Windarti meminta masyarakat mengerti bahwa di tempat bangunan berdiri tersebut akan dibangun infrastruktur untuk pembangunan di Batam. ”Hasilnya juga kan untuk masyarakat,” terangnya.
Menurut Windarti, masyarakat yang tidak proaktif membuat pemerintah sulit untuk menata kota. Menurutnya, pertambahan penduduk yang tinggi di Kota Batam memacu pemerintah untuk terus meningkatkan infrastuktur. (evi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar