| | | |
| Written by Evi Risdianti , Monday, 19 April 2010 07:50 (sumber Batam Pos,versi asli) |
| Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam merasa kecolongan tiap kali razia. Pasalnya, hampir sebulan menggenjot razia, tapi hasilnya tak memuaskan. Masih banyak taksi plat hitam yang berkeliaran. Bahkan, razia sistem hunting dengan menggunakan mobil operasional Dishub yang mulai diterapkan pekan lalu pun, tetap tak optimal. Para supir taksi plat hitam tetap menyadari keberadaan tim gabungan razia dari Dishub Kota Batam, Satlantas Poltabes Barelang, dan TNI itu. ”Ketika melihat mobil operasional Dishub mereka buru-buru kabur. Apalagi zaman sudah canggih. Mereka saling menghubungi kawannya supaya tidak melintas di tempat razia,” kata Kepala Dishub Kota Batam, Muramis, kemarin. Dishub, lanjut Muramis, akan menggelar razia di tempat serta sistem hunting secara bergilir. Mulai pekan ini, tim gabungan akan menggelar razia menggunakan mobil plat hitam untuk mengelabui. ”Kalau pakai mobil plat hitam, para supir itu tak akan sadar sedang diintai,” lanjutnya. Saat razia yang lalu, di kantor Dishub Kota Batam masih ada 7 taksi yang belum diambil pemiliknya sampai 10 hari. ”Syarat tidak lengkap seperti belum ditera. Tidak lagi ada kompromi. Tak lengkap, tak bisa diambil,” tegasnya. Bukan hanya itu, bagi taksi yang sudah berargo pun masih menyisakan masalah. Penumpang dan supir tak mau menerapkan sistem argo, apalagi untuk jarak jauh karena dinilai terlalu mahal. ”Kita sosialisasikan dan menghimbau warga menggunakan argo,” ucapnya. Saat razia, bagi taksi berargo namun tak digunakan, pihaknya tetap menggunakan sistem tilang. ”Untuk taksi tak pakai argo kita berikan surat peringatan. Tiga kali peringatan, kita cabut izinnya,” akunya. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar