Tanjungpinang, 28/4 (ANTARA) - Kerusuhan yang terjadi di PT Drydocks World Graha, Tanjunguncang, Batam dapat memberi pengaruhi negatif terhadap sektor investasi dan pariwisata bila penanganan yang dilakukan tidak tepat.
Dewan Kehormatan Apindo Kepulauan Riau (Kepri) Rudy Chua, Rabu, mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam menangani permasalahan tersebut, jangan sampai kesalahan yang dilakukan oleh satu orang menyebabkan kerugian bagi banyak pihak.
"Penghinaan terhadap pekerja lokal di PT Drydock itu hanya dilakukan oleh satu orang warga India. Jadi tidak adil jika permasalahan itu diperluas sehingga berimbas pada seluruh warga berkebangsaan India maupun keturunan India," ujar Rudy yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Kepri.
Saat ini, kata dia, beredar isu seolah-olah masyarakat Kepri menolak kehadiran warga India. Isu tersebut menimbulkan kekhawatiran warga berkebangsaan India.
Padahal India merupakan satu dari empat negara yang mengalami kemajuan di bidang industri.
"Dalam kondisi seperti ini, investor asal India tentu akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di Kepri," katanya.
Bahkan warga berkebangsaan Singapura dan Malaysia keturunan India yang memberi kontribusi besar terhadap sektor pariwisata di Kepri juga merasa khawatir menghabiskan hari liburnya di wilayah tersebut. Banyak wisatawan asal Singapura dan Malaysia keturunan India batal berlibur ke Kepri.
"Kami menyayangkan permasalahan tersebut dapat terjadi," katanya.
Rudy mengemukakan, aksi unjuk rasa yang berujung pada kekerasan yang dilakukan para pekerja di PT Drydock dapat dijadikan pelajaran yang berharga bagi investor agar berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu dengan para pekerja. Namun permasalahan yang telah terjadi tersebut sebaiknya diselesaikan dengan cara yang bijak, yang tidak merugikan banyak pihak.
"Tokoh India juga sudah minta maaf dan menyesali sikap yang dilakukan G, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Poltabes Barelang. Saya pikir permasalahan tersebut sudah selesai dan diharapkan tidak terulang lagi di kemudian hari," ujarnya.
(T.KR-NP/B/J006/B/J006) 28-04-2010 20:46:32 NNNN
Dewan Kehormatan Apindo Kepulauan Riau (Kepri) Rudy Chua, Rabu, mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam menangani permasalahan tersebut, jangan sampai kesalahan yang dilakukan oleh satu orang menyebabkan kerugian bagi banyak pihak.
"Penghinaan terhadap pekerja lokal di PT Drydock itu hanya dilakukan oleh satu orang warga India. Jadi tidak adil jika permasalahan itu diperluas sehingga berimbas pada seluruh warga berkebangsaan India maupun keturunan India," ujar Rudy yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Kepri.
Saat ini, kata dia, beredar isu seolah-olah masyarakat Kepri menolak kehadiran warga India. Isu tersebut menimbulkan kekhawatiran warga berkebangsaan India.
Padahal India merupakan satu dari empat negara yang mengalami kemajuan di bidang industri.
"Dalam kondisi seperti ini, investor asal India tentu akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di Kepri," katanya.
Bahkan warga berkebangsaan Singapura dan Malaysia keturunan India yang memberi kontribusi besar terhadap sektor pariwisata di Kepri juga merasa khawatir menghabiskan hari liburnya di wilayah tersebut. Banyak wisatawan asal Singapura dan Malaysia keturunan India batal berlibur ke Kepri.
"Kami menyayangkan permasalahan tersebut dapat terjadi," katanya.
Rudy mengemukakan, aksi unjuk rasa yang berujung pada kekerasan yang dilakukan para pekerja di PT Drydock dapat dijadikan pelajaran yang berharga bagi investor agar berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu dengan para pekerja. Namun permasalahan yang telah terjadi tersebut sebaiknya diselesaikan dengan cara yang bijak, yang tidak merugikan banyak pihak.
"Tokoh India juga sudah minta maaf dan menyesali sikap yang dilakukan G, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Poltabes Barelang. Saya pikir permasalahan tersebut sudah selesai dan diharapkan tidak terulang lagi di kemudian hari," ujarnya.
(T.KR-NP/B/J006/B/J006) 28-04-2010 20:46:32 NNNN
Copyright © ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar