Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 01 April 2010

Listrik Batam Siap-siap Naik





Written by Redaksi ,
Thursday, 01 April 2010 08:31 (sumber Batam Pos,versi asli)

Buntut Kenaikan Gas Industri 15 Persen

BATAM CENTER (BP) - Kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen yang mulai berlaku hari ini, 1 April 2010, bakal berimbas pada kenaikan tarif listrik Batam. Pasalnya lebih dari 80 persen pembangkit yang menyuplai listrik ke PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, menggunakan bahan bakar gas.

Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, M Musofa mengatakan PLN Batam sudah menginformasikan ke Komisi III rencana kenaikan tarif setelah gas industri naik 15 persen. “PLN memang belum mengajukan surat secara resmi soal rencana kenaikan tarif itu,” ujarnya. Tapi secara informal, ia kemarin siang sudah ditelepon bagian Humas PLN yang menginformasikan bahwa kenaikan gas 15 persen itu, nantinya berimplikasi pada kenaikan tarif listrik.

Menurut Musofa, implikasi kenaikan tarif listrik tersebut, karena bahan baku produksi listrik PLN sebagian besar gas. Meski demikian, Musofa mengaku pihaknya belum merespon pemberitahuan informal PLN terkait rencana kenaikan tarif itu.

Ditegaskan Musofa, kenaikan tarif listrik itu tidak boleh serta merta dilakukan. “Pertama harus diajukan dulu ke Wali Kota, tapi tetap saja tidak serta merta disetujui. Harus tetap minta persetujuan DPRD. Kalau kita belum merespon, maka susah naik tarif,” kata legislator Partai Hanura itu.

Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Irwansyah mengaku belum ada pemberitahuan dari PLN seputar kenaikan harga gas industri dan dampaknya terhadap tarif listrik. “PLN belum menyampaikan apa-apa dan PGN juga belum memberitahukan tentang kenaikan gas itu,” ujarnya.
PLN Koordinasi

Sekretaris PLN Batam, Lutfi Nazi yang ditanya mengenai hal ini mengungkapkan, pihaknya masih berkoordinasi dan berkonsultasi dengan semua pihak guna membahas perkembangan kenaikan harga gas industri 15 persen tersebut. “Kita belum sampai ke masalah tarif listrik, saat ini kita masih koordinasi dan konsultasi dengan stakeholder,” ujar Lutfi, kemarin.

Terus terang, kata Lutfi, pihaknya harus berhati-hati menyikapi kenaikan harga gas industri. Sejauh ini kita sudah berkoordinasi dengan Wako, DPRD dan secara paralel melaporkannya ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Lutfi mengaku akan segera menyampaikan informasi, jika koordinasi dan konsultasi itu sudah menghasilkan sesuatu keputusan. “Kita berharap koordinasi mengerucut, supaya PT PLN sebagai operator lebih tenang, dan pengusaha dan industri juga bisa menentukan langkah yang harus ditempuh mereka,” paparnya.

Kadin Minta Ditunda

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri meminta agar kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen yang diberlakukan mulai hari ini, Kamis (1/4) ditunda.

“Sebaiknya kenaikan harga gas untuk industri sebesar 15 persen itu dipikirkan secara matang. Bahkan, kita meminta agar kenaikan harga gas industri ditunda dulu,” kata Ketua Umum Kadin Provinsi Kepri, Johannes Kennedy Aritonang kepada Batam Pos via ponselnya, kemarin (31/3).

Penundaan kenaikan harga gas, kata Bos Panbil itu, karena pengusaha baru saja mau menyusun rencana bisnis di awal tahun 2010. “Pengusaha baru saja mau bernafas, lantas dihadapkan pada kenaikan tarif gas industri. Tahan dulu, baru dilakukan penyesuaian kalau situasi sudah memungkinkan,” paparnya.

John juga mengaku penundaan itu juga karena pengusaha khawatir akan berdampak pada kenaikan tarif listrik. “Kita khawatir kenaikan harga gas ini ujung-ujungnya berdampak pada kenaikan tarif,” ungkapnya. (hda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar