Ditulis oleh Chahaya ,
Kamis, 29 April 2010 07:43 (sumber Batam Pos,versi asli)
Bank Indonesia (BI) Batam mengimbau pihak Adhya Tirta Batam (ATB) dan PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) tidak bersamaan menaikkan tarif. Jika hal itu dilakukan akan bisa menekan laju inflasi di Batam.
”Sebaiknya dipertimbangkan dulu. Hal tersebut belum memperhitungkan dampak turunan dari naiknya tarif infrastruktur vital terhadap kenaikan harga barang kebutuhan,” kata Pimpinan BI Kantor Batam, Elang Tri Praptomo dalam acara BI Coffee Morning di kantor BI, Batam Centre, Rabu (28/4).
Bila itu tetap dinaikkan bersamaan, sebut Elang, dikuatirkan terjadi chaos dan biasanya selalu ada pihak-pihak yang bermain dalam hal ini. ”Ini harus disertai mekanisme pengawasan. Khususnya media berperan penting juga dalam hal ini,” ujarnya.
BI tidak menghendaki kenaikan tarif air sebesar 18 persen terhitung 1 Mei 2010 mendatang. Bila itu terjadi, sebagian besar usaha yang menggunakan jasa air dan listrik akan collaps.
”Usaha itu adalah urat nadi dan penentu dari kemampuan dan kebutuhan masyarakat Batam. Bila itu terjadi bisa mendorong inflasi Mei sampai 0,27 persen. Bila itu digabung dengan kenaikan tarif listrik, bisa menambah tekanan laju inflasi sekitar 0,23 persen. Sangat berdampak bagi laju perekonomian,” ujarnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar