Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 06 April 2010

Ahmad Dahlan Minta Maaf




E-mail
Written by madi
Selasa, 06 April 2010 9sumber Tribun Batam,versi asli)

Bentuk Tim Pengawas Pengelolaan Sampah
Beri Deadline Seminggu pada PT SSET

BATAM, TRIBUN - Akhirnya Wali Kota Ahmad Dahlan gerah juga terhadap persoalan sampah yang hingga saat ini belum teratasi oleh PT Surya Sejahtera Envorotech (SSET). Secara jujur, Wali Kota meminta maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat yang terusik dengan menumpuknya sampah sejak dua pekan terakhir.

“Saya minta maaf kepada masyarakat atas kejadian sampah yang tidak terangkut ini. Masalah ini terjadi karena mismanagement internal PT SSET,” ungkap Wali Kota saat membuka kegiatan seleksi paskibra gedung Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora), Baloi, Senin (5/4).

Dia mengaku terus memantau seluruh persoalan sampah tersebut. Bahkan pihaknya sudah bentuk tim pengawas yang dipimpin oleh Kepala inspektorat Hartoyo Sirkoen, dengan beranggotakan staf dari dinas kebersihan, dinas perhubungan dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.

Pemko sendiri, tegas Wali Kota, telah bertemu langsung dengan pihak SSET serta stakeholder lainnya, untuk membahas dan mengetahui titik persoalan yang mengakibatkan sampah tak terangkut sehingga meresahkan masyarakat. Dari pertemuan yang diselenggarakan pekan lalu, terungkap penyebabnya adalah kesalahan manajemen di PT SSET.

Kesalahan internal pada perusahaan yang memenangkan tender pengelolaan sampah di Batam itu, tambah Dahlan, telah mendapatkan titik temunya dan akan sesegera mungkin diselesaikan. “Sudah ada komitmen antara Pemko dengan PT SSET untuk secepatnya menangani sampah di kota ini,” pinta Ahmad Dahlan.

Agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan dampak buruk ke masyarakat, Dahlan mengaku telah memberi tenggat waktu sepekan kepada PT SSET untuk mengatasi persoalan tersebut. “Seminggu harus beres. Kalau tidak, tim pengawas akan melapor dan kami ambil tindakan sesuai kesepakatan yang ada,” tutur Wali Kota dengan suara tegas.

Dalam pertemuan yang difasilitasi Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Agussahiman itu, manajemen PT SSET bertemu dengan empat mitranya dalam pengangkutan sampah. Dalam pertemuan itu manajemen PT SSET berjanji akan melunasi hutang pada mitranya tersebut.

Mohon pengertian
Sementara itu Wali Kota Ahmad Dahlan secara terang-terangan meminta pengertian dari masyarakat terhadap proses transisi pengelolaan sampah yang dilimpahkan ke pihak swasta ini. Menurutnya, bentuk swastanisasi sampah di Batam, merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia.

Pelayanan akan sampah ini menurutnya sama dengan pelayanan listrik oleh PLN atau air bersih oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB). Pelayanan ini bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Dikatakannya, dulu sebelum PLN ditangani swasta, hampir setiap harinya terjadi byarpet. Sama halnya dengan persoalan air yang juga meresahkan masyarakat kala itu.

“Swastanisasi sampah ini kan masih baru, jadi kita harus memakluminya. Ada tiga faktor permasalahan daerah yang berhubungan langsung dengan masyarakat, listrik, air, dan terakhir sampah. Sekarang tinggal sampah yang akan dibenahi, jadi harus dimaklumi. Bisa saja ini mempengaruhi penilaian Adipura, tapi mudah-mudahan saja tidak sampai terjadi,” harap Dahlan.

Kerahkan 6 truk

Sementara itu janji PT SSET untuk menyelesaikan pengangkutan sampah dalam empat hari ternyata tidak terpenuhi. Warga Bengkong dalam dua hari terakhir kembali harus akrab dengan bau tidak sedap dari sampah yang menumpuk di pinggir sejumlah ruas jalan.

Pantauan Tribun, sampah tersebut tidak diangkut sejak Minggu (4/4). Terlihat tumpukan sampah di kawasan Bengkong Laut, Sarmen Raya, Bengkong Seken, dan Bengkong Harapan.
Menanggapi situasi tersebut, manajemen PT Surya Sejahtera Envorotech (SSET) berjanji akan mengerahkan enam armada untuk mengangkut sampah di wilayah Bengkong. Selama ini hanya tiga truk yang bertugas mengangkut sampah di sana. Nantinya, akan ditambah tiga armada truk pinjaman dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Direktur Operasional PT SSET, Winarso, menyebut sudah mengadakan rapat. Semua sampah yang ada di Bengkong akan diangkut.

“Kita sudah sepakat besok (hari ini) semua sampah akan diangkut dari Bengkong. Sejak terjadi pemogokan, penumpukan sampah di mana-mana. Kami sudah mengerahkan semua kekuatan, namun masih diperlukan waktu 2-3 hari lagi untuk membuat sampah bisa normal kembali,” ungkap Winarso saat dihubungi.

Titik-titik pengangkutan sampah mulai dari Bengkong Aljabar, Bengkong Indah, Harapan I dan II, Bengkong Indah I, Komplek YKB, Sarmen Raya, Bengkong Seken, Jalan Protokol Bengkong hingga Bengkong Laut, Jalan Protokol Seipanas hingga Bengkong Harapan. “Kami mohon masyarakat bersabar, semua sampah akan diangkut tapi butuh waktu selama dua hari untuk menormalkan kembali gundukan sampah di Batam,” jelasnya. Ia menambahkan, sampah yang masih menumpuk sebanyak 750 ton di luar sampah normal. (urn/hat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar