Batam, 26/4 (ANTARA) - Kerusakan bangunan dan perlengkapan kerja di galangan kapal PT Drydocks World Graha , Batam mencapai 75 persen, kata Kapoltabes Barelang(Batam, Rempang, Galang) Kombes Leonidas.
"Secara kasat mata, hampir 75 persen rusak atau terbakar," kata Leonidas di Batam, Senin.
Selain bangunan dan kendaraan, maka perlengkapan kerja seperti skema pembuatan kapal juga terbakar, sehingga operasional pabrik kapal belum bisa dimulai.
"Memang rencananya Senin ini, tapi ditunda karena banyak yang masih rusak," kata dia.
Sementara itu, sekitar 6.000 pekerja Drydocks Graha World memadati sekitar galangan kapal pada sekitar pukul 07.00 WIB.
Para pekerja berharap sudah bisa mulai bekerja mulai Senin pagi, seperti yang dikatakan manajemen beberapa waktu lalu.
Kapoltabes melakukan pendekatan kepada para pekerja , menjelaskan bahwa, operasional pabrik belum bisa dimulai karena banyak alat yang rusak atau terbakar. Pekerja dapat memahami dan langsung bubar.
Tidak ada gejolak saat pembubaran massa. Para pekerja membubarkan diri secara tertib.
Seorang pekerja yang ditemui sekitar pukul 11.00 WIB mengatakan kecewa tidak bisa mulai bekerja pada Senin.
"Saya khawatir tidak digaji, karena penggajian saya berdasarkan jam kerja. Kalau begini, dari mana saya cari nafkah untuk keluarga," kata dia.
Y011/B/A011)
(T.Y011/B/A011/A011) 26-04-2010 12:46:23 NNNN
"Secara kasat mata, hampir 75 persen rusak atau terbakar," kata Leonidas di Batam, Senin.
Selain bangunan dan kendaraan, maka perlengkapan kerja seperti skema pembuatan kapal juga terbakar, sehingga operasional pabrik kapal belum bisa dimulai.
"Memang rencananya Senin ini, tapi ditunda karena banyak yang masih rusak," kata dia.
Sementara itu, sekitar 6.000 pekerja Drydocks Graha World memadati sekitar galangan kapal pada sekitar pukul 07.00 WIB.
Para pekerja berharap sudah bisa mulai bekerja mulai Senin pagi, seperti yang dikatakan manajemen beberapa waktu lalu.
Kapoltabes melakukan pendekatan kepada para pekerja , menjelaskan bahwa, operasional pabrik belum bisa dimulai karena banyak alat yang rusak atau terbakar. Pekerja dapat memahami dan langsung bubar.
Tidak ada gejolak saat pembubaran massa. Para pekerja membubarkan diri secara tertib.
Seorang pekerja yang ditemui sekitar pukul 11.00 WIB mengatakan kecewa tidak bisa mulai bekerja pada Senin.
"Saya khawatir tidak digaji, karena penggajian saya berdasarkan jam kerja. Kalau begini, dari mana saya cari nafkah untuk keluarga," kata dia.
Y011/B/A011)
(T.Y011/B/A011/A011) 26-04-2010 12:46:23 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar