Selasa, 05 Januari 2010 ( sumber Batam Pos, klik versi asli ) | |
Besi Penyangga Dicuri, Listrik Padam di Beberapa Wilayah
Aliran listrik kembali padam di beberapa wilayah Batam Senin (4/1) subuh sekitar pukul 05.21 WIB. Namun kali ini pemadaman bukan disebabkan oleh gangguan circuit breaker (CB) lagi seperti sehari sebelumnya, namun disebabkan tumbangnya tiga tower tegangan tinggi milik PLN. Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV yang menghubungkan Gardu Induk (GI) Batubesar ke GI Mukakuning di kawasan hutan lindung Simpang Kabil, tumbang karena tiang-tiang penyangga tower digergaji dan dicuri orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, tiga tower nomor 20, 21, dan 22 yang memiliki ketinggian 40 meter tersebut roboh dan menyebabkan listrik di sebagian besar wilayah Batam padam. Di lokasi kejadian ditemukan juga sisa-sisa baut yang digergaji dan hilangnya sebagian baja galvanis yang menjadi penopang tower. Dari temuan tersebut, diambil kesimpulan bahwa tower tersebut roboh setelah pilar-pilar baja galvanis yang menopang tower digergaji dan dicuri orang tak dikenal. Dengan robohnya tower tersebut, diperkirakan kerugian yang dialami PLN Batam sebesar Rp2,5 miliar. Menyikapi kejadian tersebut, PT PLN Batam menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan, sehubungan terjadinya insiden tower roboh yang mengakibatkan padamnya aliran listrik di sebagian besar wilayah di Batam. Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian PLN Batam atas ketersediaan pasokan listrik di Batam, Direktur Utama PLN Batam, Zainuddin didampingi Direktur Teknik Chairul Iman Rani, dan Manager Divisi terkait, langsung meninjau lokasi robohnya tower SUTT 150 kV tersebut. ”Plat baja penopang tower ini dijarah orang. Cara mereka mengambil dengan memotong baut baja tersebut pakai gergaji besi. Setelah baut dan plat bajanya diambil. Kemungkinan dijual,” jelas Zainuddin, mengenai penyebab tumbangnya tiga unit tower yang mampu mengalirkan listrik berkekuatan 150 ribu voltase tersebut. Hal ini kata Zainuddin, bisa menimbulkan kebakaran. Sejauh ini, sebut Zainuddin, PLN Batam masih menduga bahwa lesapnya baut dan plat baja tower tersebut tidak ada unsur sabotase. Hilangnya baut dan plat baja tower listrik tegangan tinggi itu, dilakukan oleh orang yang butuh uang, jadi mengambil besinya untuk dijual secara kiloan. ”Kalau kita lihat tidak ada unsur sabotase. Mereka mengambil baut dan plat baja tersebut untuk dijual. Semata-mata untuk mencari makan. Tapi mereka tidak tau akibat mengambil baut dan plat tower tersebut menyebabkan masyarakat susah dan PLN merugi,” jelasnya, sambil memperlihatkan baut baja yang telah dipotong pada para wartawan. Disebabkan baut dan plat baja yang bersambungan secara bersilang raib dari tempatnya, kekuatan penopang kabel tegangan tinggi tower tersebut berkurang. Akibatnya, saat angin kencang tower setinggi 38 meter tersebut tidak mampu bertahan. ”Seluruh Batam ini terdapat 260 unit tower tegangan tinggi. Dari gardu induk Mukakuning sampai gardu induk Batubesar Nongsa terdapat 28 unit tower. Dari 28 unit tower tersebut Hanya tiga unit tower ini yang tumbang. Kita juga sedang melakukan pengecekan pada tower lain. Jangan sampai tower lain kondisinya seperti ke tiga tower ini,” ucap Zainuddin. Kepada wartawan yang ikut datang ke lokasi, Zainuddin menyatakan bahwa dibutuhkan waktu setidaknya 2 bulan untuk membangun kembali tower yang roboh tersebut. Meskipun ada kejadian tower roboh dan proses pembangunan tower baru, pasokan listrik ke pelanggan akan tetap berjalan normal. ”Kami berharap masyarakat dapat turut serta menjaga aset vital kelistrikan di Batam, agar pasokan listrik dapat tetap terjaga”, tambah Zainudin. PLN Batam, sebut Zainuddin, akan menyampaikan laporan resmi ke polisi terkait pencurian baut dan plat baja berbentuk siku di ketiga tower tersebut. ”Laporannya akan kita sampaikan hari ini juga. Semoga polisi bisa menangkap pencurinya,” pungkas Zainuddin. (eri/amr/prs) |
Info Barelang
Selasa, 05 Januari 2010
Tiga Tower PLN Tumbang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar