Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 06 Januari 2010

Pedagang Khawatir Gula Impor

Rabu, 06 Januari 2010 sumber Sijori Mandiri, klik versi asli)
Tingginya Harga Gula di Natuna

RANAI- Melonjaknya harga gula di Kabupaten Natuna yang mencapai Rp12 ribu perkilo salah satunya dipicu oleh kekhawatiran para pedagang terhadap masuknya gula impor ke daerah ini. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Natuna, Drs. Sabli Ismail, Selasa (5/1). Kata Sabli, informasi tentang gula impor ini membuat pedagang grosir menjadi menghentikan pembelian gula. Pedagang khawatir jika sewaktu-waktu gula impor masuk menyebabkan harga gula lokal yang dibelinya jatuh dari harga modal.

"Itu salah satu penyebabnya tingginya harga gula di pasaran saat ini," katanya saat ditemui di Lanud Ranai.

Dalam sidak hari Senin (4/1) kemarin, kata Sabli, pihaknya sudah mengecek ke pasar dan ke hampir seluruh toko grosir yang ada di Kota Ranai. Tak hanya itu, gudang-gudang penyimpanan gula milik pedagang juga tak luput dari pemeriksaan.

Menurut Sabli, harga gula yang saat ini berada di kisaran Rp11 ribu sampai Rp12 ribu tidak hanya terjadi di Kabupaten Natuna saja melainkan hampir di semua daerah di Indonesia. Dan kenaikan ini merupakan imbas mekanisme pasar.

"Harga gula tidak hanya naik di Natuna, daerah lain juga. Tapi kita lihat perkembangannya. Yang jelas, kita sudah lakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah pasar dan toko grosir. Mengenai stok, Insya Allah tidak ada masalah," katanya.

Bagaimana dengan kacang hijau? Kata Sabli, permasalahan kacang hijau ini belum begitu dipikirkan secara serius. Disperindag saat ini akan fokus terhadap persoalan gula yakni mencari solusi dari tingginya harga gula saat ini.

"Gula lebih vital untuk dicari penyelesaiannya. Saya lebih pusing ke sana (masalah gula)," katanya.

Operasi Pasar
Sementara, sebagai langkah antisipatif terhadap tingginya harga gula di pasaran, kata Sabli, Disperindag akan segera menggelar oprasi pasar (OP). Untuk memuluskan OP ini, Disperindag berencana menggandeng Perusda (Perusahaan Daerah) Natuna.

"Kalau harganya naik lagi, kita akan mengadakan operasi pasar. Dan kita akan menggandeng Perusda. Karena, kalau kita yang melakukannya sendiri, dana tahun 2009 sudah tidak ada lagi untuk itu (OP)," kata Sabli Ismail. (sm/24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar