Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 28 November 2012

LIMBAH PULAU TERLUAR BERASAL DARI PERAIRAN INTERNASIONAL

  • Copyright:ANTARA
  • Date:Nov 27/2012
Batam, 27/11 (ANTARA) - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam memperkirakan limbah minyak hitam yang berceceran di pulau terluar RI, Pulau Putri berasal dari perairan internasional.

"Itu dari perairan internasional," kata Kepala Bapedalda Kota Batam Dendi Purnomo di Batam, Selasa. Ia mengatakan kemungkinan limbah berasal dari kegiatan pembersihan tank kapal di wilayah OPL. "Kalau di utara Batam itu berasal dari OPL, karena tidak ada kawasan galangan kapal di sana," kata dia.

Mengenai limbah yang mencemari wilayah perbatasan, ia mengatakan tidak mengetahui.
"Saya belum tahu, nanti dicek," kata dia.

Ia mengatakan, dua pekan terakhir memang ada laporan masyarakat tentang pencemaran limbah minyak hitam di pantai utara, namun bukan di Pulau Putri.
"Laporan pencemaran di Batu Besar, Pulau Putri belum ada laporan," kata dia.

Bapedalda, kata dia, akan segera mengecek limbah yang menumpuk di sekitar pulau terluar Indonesia.
Bapedalda juga akan langsung membersihkan limbah bila ditemukan pencemaran.

"Nanti akan dibersihkan," kata dia.
Limbah minyak hitam kerap mencemari wilayah utara Pulau Batam setiap musim Angin Utara, mulai November hingga Februari.

Dendi mengatakan sulit membendung masuknya limbah dari perairan internasional.
Kotoran limbah minyak (slug oil) dan sampah domestik mengotori perairan pantai Pulau Nongsa yang merupakan pulau terluar Indonesia di wilayah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.

Dari pantauan ANTARA, Sabtu, limbah bahan berbahaya dan beracun itu tidak hanya mengotori pantai pasir putih��Pulau Nongsa atau masyarakat tempatan menyebutnya Pulau Puteri, melainkan juga menutupi batu-batu karang serta tanaman mangrove yang terdapat di kawasan pulau.

Bahkan, limbah B3 yang mengotori pantai pulau berpanorama indah itu tidak hanya berupa minyak mentah yang terlihat tergenang di pantai pasir putih tetapi juga lengket di sampah-sampah domestik yang berserak di kawasan pantai serta ada juga yang telah mengering.

"Sampah dan limbah minyak ini memang acap ada, payah menghilangkannya. Maklum di kawasan itu banyak kapal kapal tanker yang lalu lalang," ujar Rinto�� salah seorang pemilik sampan sewaan di daerah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar