Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 19 November 2012

Cahya: Terkait UMK Tolong Pertimbangkan Kemampuan Pengusaha


Tribun Batam - Senin, 19 November 2012

Laporan Tribunnews Batam, Kartika

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM-  Dewan Pengupahan Kota Batam kembali membahas UMK 2013 rencanya digelar Senin (19/11) dengan agenda membuat kesepakatan dalam satu keputusan mengenai besaran nilai KHL sesuai penghitungan regresi. 

"Kemudian menentukan besaran UMK yang akan direkomendasikan ke Wali Kota Batam. Dan terakhir membahas upah kelompok usaha," ujar anggota DPK dari serikat pekerja, Surya Darma Sitompul beberapa waktu lalu usai rapat.

Ketua Apindo Kepri Cahya berharap UMK yang ditetapkan nanti bersifat adil untuk semua pihak. Jangan sampai mematikan usaha-usaha kecil menengah dengan nilai UMK yang dirasa tak masuk akal.  Ia berharap agar aliansi serikat pekerja  bersama Pemerintah Kota Batam mau mempertimbangkan kemampuan pengusaha saat ini.

"Kami harap Wali Kota bisa survei langsung bagaimana kemampuan pengusaha. Jangan asal memakai patokan pada kemampuan beberapa perusahaan asing saja. Lantas itu yang kemudian dijadikan kemampuan seluruh pengusaha," ujar Cahya, Minggu (18/11).  Menurutnya, hal ini bisa berakibat fatal bagi pengusaha lainnya. Karena bisa dirasakan tidak adil bagi pengusaha kecil.

Dengan pola pembahasan seperti sekarang ini, kata Cahya, Apindo pesimis bisa mencapai angka UMK kesepakatan. Karena pola pembahasan sudah keluar dari jalur mekanisme umumnya. "Serikat pekerja sering memakai angka survei independen sebagai alasan. Padahal ada hasil survei bersama yang dilakukan setiap bulan oleh tim bersama, dan ditanda tangani bersama, apakah ini dianggap main-main," ujarnya.

Kalau sampai tim pengupahan kota tidak menghasilkan kesepakatan, maka akan timbul dua angka, yaitu dari Apindo dan Serikat Pekerja. Maka lagi-lagi bola panas ini akan ada di tangan Wali Kota Batam. "Kalau tidak percaya coba Pak Wali tanya ke UKM-UKM, para pemilik toko, restoran, warung-warung, baby sitter, ibu-ibu pemakai pembantu rumah tangga, dan lain-lain. Apakah mereka mampu seandainya UMK di Batam mencapai Rp 2 juta seperti yang dikehendaki oleh para pekerja," ujarnya.
Apindo meminta agar Wali Kota berlaku bijaksana dalam penentuan UMK ini. Bukan berdasarkan paksaan-paksaan pihak tertentu. 

Editor : widodo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar