Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 01 November 2012

Calon Investor Kecewa Paparan Proyek Tidak Lengkap

Rabu, 31 Oktober 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)

BATAM: Calon investor asing yang hadir dalam paparan proyek public private partnership (PPP) yang digelar BKPM di Batam hari ini kecewa karena detail proyek yang ditawarkan tidak lengkap.
Tiga proyek tersebut adalah West Semarang Municipal Water Supply senilai US$78 juta, Batam Solid Waste Management senilai US$120 juta dan Solid Waste Treatment and Final Disposal Greater Bandung senilai US$80 juta.

“Hampir tidak ada gunanya, kami tidak dapat apa-apa. Mereka tidak punya detil yang kongkrit,” ujar GM Representatif Dongbu Corp Seok Jun-Ho usai acara di Batam, (31/10/2012).
Dia menjelaskan proyek tersebut kurang diminati antara lain karena minimnya detil informasi yang ada dan kurang dijelaskannya hasil feasibility study.
Namun demikian, perusahaan asal Korsel tersebut mengaku berminat untuk mempelajari lebih lanjut proyek solid waste management di Batam.
Untuk diketahui tiga proyek PPP senilai US$278 yang ditawarkan BKPM dalam even ini tidak ada satupun proyek yang mencapai tahap finansial close. Untuk proyek di Batam, Bandung dan Semarang tahap finansial close dijadwalkan pada akhir 2013.
Menurut Seok, Pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa proyek yang ditawarkan telah layak dan memaparkan informasi hasil studi kelayakan serta jadwal pelaksanaan tender.
Sementara itu Welly Salim, Ketua Australia – Indonesia Business Council, mengakui bahwa acara yang digelar BKPM ini terkesan kurang persiapan.
“Mestinya jika dipersiapkan lebih matang dengan informasi yang lebih lengkap, acara ini bisa bermanfaat,” ujarnya.
Ketua Kadin Batam Ahmad Ma’ruf menuding pemerintah terutama BKPM tidak serius dalam menawarkan proyek ini karena khusus proyek persampahan di Batam masih banyak menyisakan masalah.
“BKPM tidak terbuka, proyek pengelolaan sampah di Batam masih banyak masalah dari pengelola sebelumnya. Selain itu, status lahannya juga belum jelas,” tegasnya.
Sujak Widodo, mantan pengelola persampahan di Batam, mengaku bahwa pengelolaan sampah di Batam masih bermasalah.
“Logika saja, bagaimana proyek itu bisa ditawarkan jika masih ada masalah dengan pengelola sebelumnya. Ini yang harus dijelaskan oleh BKPM kepada calon investor,” ujarnya. (k17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar