Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 08 November 2012

Hatta: Bebas Impor tapi Jangan Kebablasan


BATUAMPAR (HK) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan bahwa prinsipnya daerah FTZ itu adalah bebas memasukkan barang selama tidak dilarang. Tapi bebas yang diamksudkan adalah bebas yang tidak kebablasan.

Pernyataan ini diberikan sebagai jawaban atas polemik masalah impor buah dan sayuran yang dilarang beredar oleh Balai Karantina dan Bea Cukai (BC) Batam di Batam. 

"Pada dasarnya bebas, tapi jangan kebablasan karena semua ada aturannya," ujar Hatta saat menghadiri Munas HNSI di Hotel Planet Holiday, Rabu (7/11).

Seharusnya, lanjut Hatta, banyak kemudahan untuk daerah FTZ seperti Batam mengenai masuknya barang atau impor yang akan masuk dibanding daerah yang bukan masuk kawasan bebas.

Untuk itu, kata Hatta, daerah FTZ harus memiliki masterlist tersendiri dan khusus serta kemudahan bagi importir. Tapi meskipun diberi kemudahan, jangan importir menganggap remeh persyaratan dan aturan yang harus dipenuhi.

"Ikuti aturan yang ada, pasti tak akan ada kesulitan atau hambatan dari pihak manapun," terang Hatta Rajasa.

Meski ada sejumlah kemudahan bagi importir untuk membawa masuk barang, tapi tetap harus melihat barang seperti apa yang dibawa masuk. "Kalau barang yang dibawa masuk itu merupakan barang berdampak bahaya dan termasuk jenis barang yang dilarang masuk dan beredar di masyarakat, instansi berwenang punya kuasa mutlak untuk mencegah barang itu masuk," terang Hatta.

Masih kata Hatta, bahwa pada prinsipnya penetapan daerah FTZ merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk mendukung pelaksanaan investasi. Sehingga keberhasilan FTZ ditentukan oleh banyaknya investor yang tumbuh.

"Menjawab sukses tidaknya pelaksanaan, lihatlah bagaimana pertumbuhan investasi," pungkasnya menanggapi pertanyaan evaluasi FTZ. (ays).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar