Kamis, 29 November 2012 (Sumber : Haluan Kepri)
Sampai September 2012
BATAM (HK)- Pendapatan Bandara Internasional Hang Nadim Batam terhitung hingga September 2012 mencapai Rp63 miliar. Tingginya pemasukankan bandara bukan tidak mendapat kritikan dari sejumlah masyarakat karena masih adanya fasilitas yang kurang memadai.
Kabag Keuangan dan Umum Suwarso mengatakan, pendapatan Bandara Internasional Hang Nadim Batam tercatat dari Januari hingga September 2012 mencapai Rp63.631.370.456.
"Untuk pendapatan dari Januari-September 2012 sebesar Rp63.631.370.456 belum termasuk pendapatan dalam mata uang asing berupa US dollar sebesar US$ 532,476,77 atau Rp5.111.776.992 (kurs Rp9600)," kata Suwarso, Selasa (28/11).
Dijelaskan, untuk pemasukan terbesar pada Juli 2012, yakni mencapai Rp9.739.649.850. Sedangkan untuk pendapatan pada bulan Januari mencapai Rp6.634.239.225, Februari Rp5.124.295.662, Maret Rp5.471.102.242, April Rp5.786.965.501, Mei Rp5.899.068.226, Juni Rp7.228.326.840, Agustus Rp6.748.714.750 dan September Rp5.887.231.167.
Pendapatan tersebut, lanjut Suwarso, terdiri dari berbagai sektor seperti PAC atau airport tax, ekstend/advance, pendaratan, pelayanan, garbarata, listrik, air, konsesi fee, konter check in, sewa ruangan, tanah, reklame, pas, dan royalti.
"Dari berbagai sumber pemasukan bandara yang terbesar disumbang dari sektor airport tax," ujarnya.
Masih kata Suwarso, dari hitungan kasar yang telah dibuat pengelola bandara, pencapaian target pada tahun ini sebesar Rp85 miliar tidak akan tercapai. Hal tersebut karena dialihkannya transit pesawat terbang menuju Mekah dari Hang Nadim ke Bandara Minang Kabau Padang tahun ini.
"Hitung-hitungan kasar saya akan minus sebesar Rp2 miliar, karena kita pada tahun ini tidak melayani transit haji, tapi hanya embarkasi saja," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk keuangan bandara seutuhnya dikelola oleh BP Batam selaku pemilik bandara Hang Nadim. Sehingga biaya oprasional bandara semuanya ada di Bp Batam. Mulai dari kebutuhan ATK, termasuk pembangunan fasilitas bandara semuanya BP Batam yang mengatur, termasuk dengan lelangnya.
"Jadi kalau ada kebutuhan seperti ATK kita minta ke BP Batam, nanti datangnya langsung berupa barang bukan uang serta pembangunan sejumlah fasilitas di Bandara. Kita di sini hanya sekedar menghitung dan membuat laporan. Sedangkan semua pendapatan tersebut, langsung masuk ke rekening BP Batam," jelasnya.(Jua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar