Rabu, 31 Oktober 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)
BATAM: Gubernur Kepulauan Riau M Sani
merespon positif rencana Pemkot Batam mengeluarkan mobil eks-Singapura
ke kawasan lain Free Trade Zone yakni Bintan atau Karimun.
Sani mengatakan pihak Pemprov akan mengakomodir
rencana yang dimaksudkan untuk menekan pertumbuhan kendaraan di Batam
tersebut dengan membahas lebih lanjut teknis pelaksanaannya.
“Idenya bagus, kendaraan memang harus diatur. Teknisnya siap kami bahas dan perlu dibicarakan,” kata dia, Selasa (30/10/2012).
Menurut Sani, untuk penyusunan pelaksanaan teknis
kebijakan itu, Dewan Kawasan Batam-Bintan-Karimun harus membawa rencana
itu ke Kementerian terkait untuk dibahas. Selain itu perlu ada
koordinasi dengan instansi yang berhubungan dengan lalu lintas yakni
kepelabuhanan dan Bea Cukai.
“Harus ada koordinasi dengan Bea dan Cukai di Batam hingga otoritas kepelabuhanan,” tutur dia.
Meski nantinya kebijakan ini direalisasikan, ia
menegaskan kendaraan eks-Singapura tidak akan bisa keluar dari kawasan
FTZ Batam-Bintan-Karimun.
“Intinya mobil yang tidak kena pajak hanya dikawasan FTZ. Apa lagi di Pulau Bintan belum semua FTZ,” sambungnya.
Lebih lanjut Sani mengatakan kebijakan Pemkot Batam
ini nantinya juga bisa disinkronisasi dengan proyek infrastruktur
Jembatan Batam-Bintan.
Ia berharap jika rencana itu terealisasi, dapat mempercepat rencana pembangunan jembantan Batam-Bintan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Walikota Batam
Ahmad Dahlan menyatakan perbandingan jumlah kendaraan dan jalan yang ada
semakin mengarah ke kondisi mengkhawatirkan.
Pihak Pemkot pun merampungkan sembilan rekomendasi
untuk dibahas sebagai solusi mengantisipasi kemacetan dan pertumbuhan
kendaraan. Salah satunya adalah pengendalian kendaraan impor
eks-Singapura dengan mengeluarkannya ke kawasan Bintan atau Karimun.
Saat ini, jumlah kendaraan di Batam, sudah mencapai
265.394 unit. Panjang jalan sendiri yang sering dilalui roda dua dan
empat 690.750 meter. Sementara itu, berdasarkan data impor mobil BP
Batam tercatat sampai Oktober 2012 sebanyak 1.186 unit, 2011 678 unit
dan 2010 164 unit.(K17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar