Selasa, 30 Oktober 2012 (Sumber : Bisnis Kepri)
BATAM: Batam membutuhkan pembangunan
pembangkit baru berkapasitas besar bila pemerintah ingin merealisasikan
penjualan listrik ke Singapura.
Moch Harry Jaya Pahlawan, Direktur Operasi Indonesia
Barat PT PLN (persero) mengungkapkan, rencana penjualan listrik ke
Singapura tidak dapat direalisasikan dengan kapasitas pasokan yang ada
saat ini.
PT PLN Batam, anak perusahaan PT PLN (persero)
hingga kini masih memiliki daya pasokan listrik sebesar 395 MW dari
beban puncak 286,4 MW, sedangkan rencana penjualan listrik ke Singapura
mencapai 1.000 MW.
“Karena itu, bila kita ingin merealisasikan rencana
penjualan listrik itu perlu membangun pembangkit baru yang punya
kapasitas besar di Batam,” ujarnya usai menghadiri Launching Pameran
Kelistrikan Indonesia 2012 di Batam, Kamis (25/10).
Pembangkit berkapasitas besar itu juga harus
beroperasi di Pulau Batam sebagai daerah terdekat dengan Singapura dan
sudah memiliki infrastruktur yang memadai.
Tidak ada opsi lain selain membangun pembangkit di
Pulau Batam untuk melakukan efesiensi bila ingin merealisasikan
penjualan listrik tersebut.
“Kalau untuk pasok listrik ke Singapura itu yang
paling tepat dari Pulau Batam dan pembangkit dibangun sisi utara pulau
ini,” jelasnya.
Selain membangun pembangkit baru, syarat lainnya
adalah PT PLN Batam harus terlebih dahulu mencukupi kebutuhan pasokan
listrik di kota ini yang mencapai 12% per tahun.
“Harus memenuhi kebutuhan sendiri dulu baru bisa menjual listrik ke negara lain,” tegasnya.
Mengenai rencana penjualan listrik itu sendiri, dia mengatakan bahwa sampai sekarang belum mengalami perkembangan terbaru.
Rencana penjualan listrik ke Singapura masih sebatas penjajakan atau pembicaraan dengan otoritas terkait di negara tersebut.
Wacana penjualan listrik ke Singapura muncul setelah
Energy Market Authority (EMA), otoritas energi di Negri Singa itu
memperkirakan bahwa pada 2017 mendatang negara tersebut membutuhkan
tambahan daya listrik sebesar 2.000 MW.
Dan untuk memenuhi kebutuhan itu, mereka berencana memasoknya dari Johor dan Batam.(yoseph pencawan/k59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar