- Rabu, 28 November 2012 (sumber Haluan Kepri)
"Investor yang masuk berasal dari Korea. Perusahaan tersebut, bergerak di bidang pembuatan tabung gas. Mereka, kemarin sudah mengunjungi dan melakukan penjajakan di Batam, serta menanyakan berbagai persyaratan untuk berinvestasi di Batam, "kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, Selasa (27/11).
Dijelaskanya, mereka datang mempertanyakan fasilitas yang tersedia Batam, seperti halnya ketersedian lahan dan fasilitas pendukung serta kemudahan lainnya. Dalam kesempatan itu, pihaknya menjelaskan mengenai keunggulan kota Batam, sebagai daearah kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ).Selain itu, pihaknya juga menyampaikan, bahwa mengenai lahan, pihak perusahaan tinggal memilih saja. Lokasi yang ia mau.
"Kedatangannya, pertama itu masalah perizinan, upah dan biaya set up factory. Dan kita jelaskan semua. Kita sudah berikan buku tentang kawasan industri. Tinggal mereka yang menentukan,"kata Ilham.
Lebih jauh, kata Ilham, mengenai upah buruh dengan rencana kenaikan UMK dari Rp1.410.000 yang bakal menjadi Rp2.040.000, kata Ilham, perusahaan yang saat ini sudah menjalin hubungan dengan Panaran tersebut, mengakui tidak ada masalah dengan hal itu. Bahkan rencana kenaikan UMK diyakini Ilham tidak akan berdampak ke Investor tersebut.
"Rencana kenaikan UMK, tidak menjadi hambatan bagi investor asal Korea tersebut. Bahkan dengan berbagai instrumen yang disediakan dan ditawarkan Batam, sesuai dengan fasilitas kawasan FTZ yang dimiliki, membuat mereka sangat tertarik, kita doakan mereka segera mewujudkan investasinya di kota Batam yang kita cintai ini, " tutup Ilham. (mnb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar