Pengusaha shipyard yang tergabung dalam Batam Shipyard Offshore
Association (BSOA) meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam membenahi
infrastruktur penunjang, khususnya akses jalan menuju sejumlah kawasan
di Batam.
“Banyak jalan menuju perusahaan shipyard yang rusak dan belum diaspal,” ujar beberapa pengusaha dalam business gathering dengan BP Batam di Southlink Country Club Batam, Rabu (28/11).
Selain permasalahan infrastruktur, BSOA juga memberikan masukan terkait kepastian hukum, keamanan industri shipyard, keselamatan jalur pipa gas, keimigrasian dan sebagainya.
Terkait dengan persoalan tersebut, Direktur Investasi dan Marketing BP Batam Rustam Hutapea mengatakan akan memperhatikan dan menindaklanjutinya dengan unit kerja dan membahasnya bersama instansi terkait.
Menurut Rustam, terkait infrastruktur BP Batam akan terus mengembangkan dan membangun sejumlah infrastruktur baru, seperti monorel dan jalan tol. Selain itu, akan meningkatkan kemampuan pelabuhan Batuampar. Sedangkan untuk jalan akan dilakukan secara berkala dengan berkoordinasi bersama instansi pusat dan daerah.
Acara bisnis gathering dihadiri oleh sekitar 20 perwakilan perusahaan yang bergerak di bidang industri perkapalan seperti PT. Nexus Engineering Indonesia, PT. Drydock Batam, PT. Patria Maritim Perkasa, PT. Venture Tchnology Indonesia, pengembang daerah industri kawasan Kabil, PT. Citra Tubindo, serta beberapa perusahaan lainnya.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat silaturahmi dan meningkatkan kerja sama investasi antara BP Batam, khususnya dengan para pelaku usaha di bidang industri perkapalan yang saat ini menjadi industri potensial di Pulau Batam.
Dalam business gathering tersebut, BP Batam juga memaparkan pemanfaatan Data Centre yang disampaikan Kepala Pusat Pengolahan Data dan Sistem Informasi (PDSI), Donald Panjaitan dan Batam Techno Park oleh Kasubdit. Monitoring dan Evaluasi Bidang Industri, Tri Novianta Putra.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pengamanan, Cecep Rusmana, Direktur PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho, dan Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam, Fathullah. *** (2)
“Banyak jalan menuju perusahaan shipyard yang rusak dan belum diaspal,” ujar beberapa pengusaha dalam business gathering dengan BP Batam di Southlink Country Club Batam, Rabu (28/11).
Selain permasalahan infrastruktur, BSOA juga memberikan masukan terkait kepastian hukum, keamanan industri shipyard, keselamatan jalur pipa gas, keimigrasian dan sebagainya.
Terkait dengan persoalan tersebut, Direktur Investasi dan Marketing BP Batam Rustam Hutapea mengatakan akan memperhatikan dan menindaklanjutinya dengan unit kerja dan membahasnya bersama instansi terkait.
Menurut Rustam, terkait infrastruktur BP Batam akan terus mengembangkan dan membangun sejumlah infrastruktur baru, seperti monorel dan jalan tol. Selain itu, akan meningkatkan kemampuan pelabuhan Batuampar. Sedangkan untuk jalan akan dilakukan secara berkala dengan berkoordinasi bersama instansi pusat dan daerah.
Acara bisnis gathering dihadiri oleh sekitar 20 perwakilan perusahaan yang bergerak di bidang industri perkapalan seperti PT. Nexus Engineering Indonesia, PT. Drydock Batam, PT. Patria Maritim Perkasa, PT. Venture Tchnology Indonesia, pengembang daerah industri kawasan Kabil, PT. Citra Tubindo, serta beberapa perusahaan lainnya.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat silaturahmi dan meningkatkan kerja sama investasi antara BP Batam, khususnya dengan para pelaku usaha di bidang industri perkapalan yang saat ini menjadi industri potensial di Pulau Batam.
Dalam business gathering tersebut, BP Batam juga memaparkan pemanfaatan Data Centre yang disampaikan Kepala Pusat Pengolahan Data dan Sistem Informasi (PDSI), Donald Panjaitan dan Batam Techno Park oleh Kasubdit. Monitoring dan Evaluasi Bidang Industri, Tri Novianta Putra.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pengamanan, Cecep Rusmana, Direktur PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho, dan Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam, Fathullah. *** (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar