Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Hang
Nadim memperkirakan Kota Batam akan diguyur hujan selama satu minggu ke
depan.
Walaupun tak terjadi setiap hari, namun intensitas hujan diperkirakan akan sering terjadi.
“Seminggu kedepan perkiraan kita hujan masih terjadi di Kota Batam ,”ujar Kepala BMKG Hang Nadim, Philip Mustamu melalui Kasi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim, Tri Agus Pramono, Kamis (15/11).
Tri Agus mengatakan, kondisi tersebut akibat udara yang labil dengan kelembaban udara tinggi. Hal itu mendukung proses pertumbuhan awan hitam di Kepulauan Riau.
Tekanan rendah (low pressure area) di laut cina selatan, Anambas, dan Natuna menyebabkan massa udara tertarik menuju daerah tersebut.
Sehingga terjadi sirkulasi udara tertutup di laut china selatan menyebabkan potensi pertumbuhan awan menjadi semakin tinggi. Karena adanya pengangkatan uap air membentuk awan dan menjadi hujan.
“Berpeluang terjadinya hujan yang terkadang disertai petir ,” tuturnya.
Hujan yang turun di Kota Batam, menurut Tri Agus, tidak mengganggu aktifitas penerbangan di Hang Nadim Batam dan wilyah Kepri. Karena cuaca tersebut tidak mengurangi jarak pandang.
“Namun untuk jasa pelayaran, angkutan laut atau nelayan kami imbau untuk selalu waspada,” saran Tri Agus.
Karena saat hujan yang disertai petir menyebabkan angin di laut
membentuk gelombang. Hal tersebut tentunya bisa membahayakan keselamatan jasa angkutan laut.
“Saat ini ombak di laut lumayan tinggi dengan kecepatan angin maksimal 30 KM per jam. Namun hal itu tidak membahayakan jasa pelayaran, karena masih bisa dilalui,” ungkapnya.(hgt)
(211)
Walaupun tak terjadi setiap hari, namun intensitas hujan diperkirakan akan sering terjadi.
“Seminggu kedepan perkiraan kita hujan masih terjadi di Kota Batam ,”ujar Kepala BMKG Hang Nadim, Philip Mustamu melalui Kasi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim, Tri Agus Pramono, Kamis (15/11).
Tri Agus mengatakan, kondisi tersebut akibat udara yang labil dengan kelembaban udara tinggi. Hal itu mendukung proses pertumbuhan awan hitam di Kepulauan Riau.
Tekanan rendah (low pressure area) di laut cina selatan, Anambas, dan Natuna menyebabkan massa udara tertarik menuju daerah tersebut.
Sehingga terjadi sirkulasi udara tertutup di laut china selatan menyebabkan potensi pertumbuhan awan menjadi semakin tinggi. Karena adanya pengangkatan uap air membentuk awan dan menjadi hujan.
“Berpeluang terjadinya hujan yang terkadang disertai petir ,” tuturnya.
Hujan yang turun di Kota Batam, menurut Tri Agus, tidak mengganggu aktifitas penerbangan di Hang Nadim Batam dan wilyah Kepri. Karena cuaca tersebut tidak mengurangi jarak pandang.
“Namun untuk jasa pelayaran, angkutan laut atau nelayan kami imbau untuk selalu waspada,” saran Tri Agus.
Karena saat hujan yang disertai petir menyebabkan angin di laut
membentuk gelombang. Hal tersebut tentunya bisa membahayakan keselamatan jasa angkutan laut.
“Saat ini ombak di laut lumayan tinggi dengan kecepatan angin maksimal 30 KM per jam. Namun hal itu tidak membahayakan jasa pelayaran, karena masih bisa dilalui,” ungkapnya.(hgt)
(211)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar