Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 13 Agustus 2010

SINGAPURA ALIHKAN INVESTASI KE ISKANDAR DEVELOPMENT REGION


Tanjungpinang, 12/8 (ANTARA) - Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menyatakan sebagian investor asal Singapura telah mengalihkan investasinya ke Iskandar Development Region, Malaysia, sehingga peluang investasi di Batam, Bintan dan Karimun semakin kecil.

Sekretaris Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) Jon Arizal, Kamis, mengatakan, pengusaha asing menemukan berbagai kesulitan, terutama yang berkaitan dengan payung hukum pelaksanaan ekspor dan impor di Batam, Bintan dan Karimun yang ditetapkan sebagai FTZ, sehingga mereka mengalihkan investasinya ke Iskandar Development Region.

"Pengalihan investasi ke Iskandar Development Region tidak merugikan Kepulauan Riau (Kepri), tetapi Kepri kehilangan peluang besar," ujar Jon yang dihubungi dari Tanjungpinang, ibu kota Kepri.

Gambaran investasi di FTZ sekarang merupakan tantangan yang harus dihadapi. Karena itu sudah sepatutnya segala perangkat hukum serta kebijakan FTZ diciptakan semakin membaik, terutama dalam melindungi investor.

"FTZ memiliki banyak saingan, karena itu harus terus dibenahi untuk menarik investor," katanya.

Permasalahan yang masih menghantui investor, yang masih bertahan di Batam, Bintan dan Karimun, berhubungan dengan pajak di dermaga yang terletak di FTZ. Pengusaha masih dikenakan pajak, meski melaksanakan kegiatan di dermaga yang masuk FTZ.

Selain itu, kata dia, investor juga mengeluhkan sistem ekspor dan impor di FTZ, yang dinilai masih terdapat berbagai hambatan. Investor merasa dirugikan dengan penerapan sistem ekspor dan impor di FTZ.

"Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menciptakan pelaksanaan FTZ yang kondusif, aman dan menguntungkan negara," katanya.

Jon mengimbau para investor terbuka kepada Dewan FTZ, terutama yang berhubungan dengan permasalahan atau hambatan dalam melaksanakan usahanya. Pengusaha juga diminta melaksanakan bisnis secara "fair" di FTZ sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.

"Kami minta pengusaha koorperatif dalam menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapinya selama berinvestasi di Kepri," ungkapnya.

Dia mengatakan, pelaksanaan FTZ masih terus dibenahi oleh pihak-pihak yang terkait. Hari ini Dewan FTZ akan membahas permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan FTZ dengan Menteri Perekonomian di Jakarta.

"FTZ akan terus dibenahi sehingga investor asing tertarik berinvestasi di Batam, Bintan dan Karimun," katanya. (T.KR-NP/B/S006/S006) 12-08-2010 17:22:07 NNNN

Copyright © ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar