| P | | | |
| Rabu, 11 Agustus 2010 08:55 (sumber Batam Pos,versi asli) |
| BATAM CENTRE (BP) - Ribuan Warga Baloi Kolam kembali menggelar aksi di kantor DPRD Kota Batam, PT PLN Batam, dan Otorita Batam (OB), Selasa (10/8). Saat demo di kantor DPRD Kota Batam, demonstran sempat tak terkendali dan menerobos barikade polisi. Terjadi aksi saling dorong antara demonstran dan aparat kepolisian. Atap depan kantor DPRD Kota Batam rusak akibat tongkat yang dibawa massa. Tuntutan pendemo, pemasangan air dan listrik di rumah yang mereka tinggali. Wakil Ketua DPRD Kota Batam, Ruslan Kasbulatov akhirnya menemui warga lalu mengikuti aksi bersama warga dan mendatangi kantor PT PLN Batam dan kantor OB. Koordinator aksi, Uba Ingan Sigalingging, mengatakan demo lanjutan ini, karena OB terkesan pilih kasih pada warga Baloi Kolam. Mereka menilai, OB tak mau memberikan rekomendasi air listrik karena lahannya hutan lindung. Serta status rumah liar (ruli). Menurutnya ada sekitar 36 kawasan ruli di kota Batam yang dialiri air dan listrik. Seperti diketahui, Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja, mengatakan, masalah warga Baloi Kolam masih dibicaran untuk dicarikan solusi terbaik. Mustofa mengaku memindahkan warga merupakan salah satu solusi terbaik. ”Lahan yang mereka tempati sekarang bukan untuk pemukiman. Namun saya tidak ingat mappingnya untuk apa,” katanya beberapa waktu lalu. Menurut Mustofa, hal ini memang tak mudah dan butuh proses. Mustofa menyadari apabila masyarakat tak mau. Alasannya karena sudah lama tinggal di Baloi Kolam. ”Namun untuk pembangunan Batam butuh pengorbanan,” ungkapnya. Sementara ini, sebelum memindahkan warga, ia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak PT PLN dan PT ATB untuk pengadaan air dan listrik. Sementara Direktur Humas dan Pemasaran OB, Rustam Hutapea, mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan masalah tersebut sesuai aturan yang berlaku. (vie/amr) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar