Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 20 Agustus 2010

LAM Minta Proyek Gerbang Kota Tak Dibatalkan

BATAM CENTRE-Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) angkat bicara terkait dengan pembatalan proyek Gerbang Kota Batam yang beronamen adat budaya Melayu oleh DPRD Kota Batam. LAM meminta keputusan dewan itu ditinjau ulang kembali dan meminta dewan menghargai keinginan anak Melayu agar gerbang kota beronamen Melayu itu tetap dibangun.

"Proyek Gerbang Kota Batam ini adalah upaya untuk membangkitkan identiti, ciri khas dan nuansa Melayu di Kota Batam, seperti juga ornamen rumah gadang di Minangkabau Sumatera Barat, dan juga di Bali dan lainnya. Jadi kita dengan sangat meminta kepada DPRD agar meninjau ulang pembatalan proyek ini," kata Wakil Ketua LAM Kota Batam, HM Alfan Suheiri, SE, Kamis (19/8) melalui sambungan telepon.

Menurut Alfan yang pula menjabat sebagai Datok Panglima Muda Laskar Melayu Bersatu (LMB) Kota Batam, karena proyek Gerbang Kota Batam itu juga telah dianggarkan di APBD Kota Batam tahun 2010, maka sebenarnya tidak cukup alasan bagi dewan untuk membatalkannya. Menyangkut persoalan defisit APBD Kota Batam yang mencapai Rp34 miliar, jangan pula proyek gerbang kota itu yang dibatalkan.

Apalagi rencana pembangunan Gerbang Kota Batam telah melalui pembahasan panjang di tingkat eksekutif dan legislatif. Selanjutnya juga telah dimintai pendapat dari LAM dan tokoh-tokoh Melayu lainnya. "Kalau terjadi defisit anggaran jangan proyek ini yang dibatalkan. Silakan batalkan proyek yang lain, tapi jangan yang ini," tegas Alfan.

Ia juga meminta semua pihak untuk tetap menjunjung tinggi falsafah "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Artinya kepada semua pihak diminta untuk menghargai adat budaya Melayu, termasuk keberadaan proyek Gerbang Kota Batam ini yang beronamen Melayu dan telah mendapat 'restu' dari LAM Kota Batam.

Sebelumnya DPRD Kota Batam membatalkan proyek pembangunan gerbang kota yang diusulkan Pemko Batam dan menelan anggaran sebesar Rp5,7 miliar. Proyek gerbang kota ditolak, mengingat APBD Kota Batam mengalami defisit Rp34 miliar.

"Secara logika pembangunan gerbang kota di Batam ini sangat tidak tepat. Kalau di kota-kota lain dibangun gerbang kota itu wajar. Karena untuk pemisahan wilayah kota/kabupaten satu dengan Kabupaten/Kota lainnya. Jadi kalau gerbang kota itu dibangun di Batam sangat tidak tepat. Karena APBD 2010 defisit, maka pembangunan gerbang kota dibatalkan," kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Batam, Muhammad Yunus Muda kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (18/8).

Legislator dari Partai Golkar ini mengatakan, usulan Dinas Tata Kota tersebut tidak jelas. Sebab, pembangunan gerbang kota itu menunggu jalan tol yang akan dibuat Otorita Batam rampung dikerjakan. "Kapan jalan tolnya dimulai saja tidak tahu. Sebaiknya anggaran yang ada dialihkan untuk perbaikan jalan berlubang atau pembangunan infrastruktur lainnya seperti sekolah," ujar Yunus Muda.

Anggota Komisi III lainnya, Ganda Tiur mendukung pembatalan rencana pembangunan gerbang kota tersebut. Menurut Tiur, sebaiknya anggaran pembangunan gerbang kota itu dipakai untuk kegiatan pro rakyat. (sm/ye)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar