Jumat, 06 Agustus 2010 08:07 (sumber Batam Pos,versi asli) |
Jalan Rusak Makin Banyak Jalan rusak di beberapa tempat di Kota Batam makin banyak dan parah. Apalagai belakangan ini curah hujan di Batam cukup tinggi, sehingga menggerus lapisan permukaan jalan. Kondisi ini makin parah lagi karena drainase banyak tak berfungsi maksimal. Meskipun telah memasuki semester kedua 2010, hingga kini belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah memperbaiki ruas-ruas jalan yang kian parah. Ruas jalan Batam Centre menuju Universitas Batam (Uniba) tepatnya di depan Perumahan PLN Batam Centre, baru sekitar dua minggu diperbaiki, kini telah kembali rusak. Tak nampak lagi perbaikan yang baru saja dilakukan. Selain perbaikan dilakukan hanya menambal, air hujan yang melewati badan jalan membuat aspal baru tersebut tak bisa bertahan. ”Perbaikan dilakukan ala kadarnya, hanya ditambal-tambal saja pada bagian yang berlubang. Mereka tak memperbaiki parit yang telah penuh dengan tanah. Sehingga, air langsung melewati badan jalan,” ujar Ardiansah, warga perumahan PLN Batam Centre. Sementara itu, jalan rusak parah banyak ditemui di perumahan Cendana Batam Centre. Baik dari jalan pintu masuk lewat belakang maupun dari arah depan jalur Bandara-Nagoya Menurut Ardiansah, volume kendaraan yang melintas cukup padat ditambah kondisi aspal yang dilewati air kalau hujan membuat jalan tersebut cepat rusak. ”Beberapa lubang sudah nampak seperti kolam. Kedalamannya ada yang hampir 30 sentimeter sedangkan lebarnya lebih dari dua meter,” jelasnya. Pantauan di lapangan, sepanjang jalan tersebut terlihat lebih dari 10 lubang, lima diantaranya sudah sangat membahayakan. Selain lubang, pasir yang berada dipermukaan jalan membuat sering terjadi kecelakaan didaerah tersebut. ”Sekitar lima hari lalu ada ibu dan anaknya jatuh. Penyebabnya roda depan slip karena mengerem mendadak,” katanya. Selain ruas jalan tersebut, jalan utama ke arah Nagoya dari Simpang Frengky hingga Seipanas, dan Pelita juga tak kalah parah rusaknya. Tak terhitung lagi jumlah lubang yang berada di ruas jalan tersebut. Pembayar Pajak Mengeluh Beberapa supir angkut dan pemilik kendaraan pribadi yang setiap hari melewati jalan tersebut, mengeluhkan tak ada perhatian pemerintah memperbaikinya. ”Bagaimana nih, jalan berlubang tak jauh dari kantor Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Kami kan bayar pajak kendaraan bermotor (PKB) tiap tahun, merasa kesal jika infrastruktur jalan rusak,” keluh Doly Sihotang, supir Metro Trans jurusan Bengkong-Mukakuning. Seharusnya, masih dia, kalau banyak penumpang merupakan berkah bagi angkutan. ”Karena jalan rusak, kami tak bisa mengangkut penumpang banyak-banyak. Karena sangat berisiko,” ujar dia. Ungkapan senada disampaikan Sahrial, karyawan sebuah perusahaan swasta di Batuampar. ”Lubang-lubang di badan jalan membuat kemacetan saat pulang dan pergi kerja. Sudah hati-hatipun kadang masuk dalam lubang juga. Karena memang gak ada pilihan jalan, semua sudajh rusak,” paparnya. Selain banyak berlubang, permukaan jalan tersebut pun cenderung tak rata. Bila tak hati-hati pengendara bisa terjatuh. Jalan depan DC Mall hingga kawasan industri Bartuampar rusak berat. Hujan yang akhir-akhir ini mengguyur dan menyebabkan banjir membuat jalan cepat rusak. Ditambah jalan tersebut merupakan jalan yag sangat sering dilewati kendaraan berat. Sehingga, perlu aspal dengan kualitas terbaik untuk membangun jalan tersebut. Kondisi paling parah terlihat di simpang Polsekta Batuampar arah Jodoh. Hampir seluruh badan jalan yang selalu digenangi air walaupun hari tidak hujan membuat jalan tersebut menjadi kubangan. Demikian juga yang terlihat di depan pasar induk Jodoh. Tiga lubang besar yang menganga di tengah jalan terdapat di sana. Secara keseluruhan, kerusakan ruas jalan tersebut telah terdapat lubang-lubang walaupun sebagian masih relatif kecil. Belum Ada Solusi Warga yang berdiam di kawasan Tanjungpiayu, Sagulung, dan Batuaji berharap pemerintah terkait segera memberi perhatian terhadap kondisi ruas di daerah tersebut. Warga setempat mengklaim, masalah jalan dan drainase yang menjadi masalah utama di daerah tersebut, sudah sering dibicarakan ke pihak terkait namun belum ada tanggapan pasti. ”Usulan yang kami sampaikan itu belum ada tanggapan,” ujar Murdin Sahid, warga Tanjungpiayu, kemarin. Berkendaraan sepanjang jalan arah Mukakuning-Tanjunguncang makin tak nyaman lagi. Pasalnya para pengendara harus hati- hati di sejumlah titik jalan berlubang. ”Di sini sering terjadi kecelakaan, gara-gara jalan gelembung dan berlubang itu,” ujar Sultan, supir Metro Trans Mukukuning-Batuaji, sambil menunjukan jalan yang berlubang di simpang Hutatap, Sagulung. Kecelakaan sering terjadi, karena pengendara bersama-sama berusaha mencari celah jalan yang tak berlubang. Sehingga, antara kendaraan yang satu dengan yang lain bersenggolan. Sudah tak terhitung lagi jumlah ruas jalan rusak parah. Jalan dalam kompleks perumahan juga banyak yang rusak parah. Jalur tengah Bidaayu Seibeduk misalnya. Jalan yang menjadi jalur angkutan umun dari kelurahan Mangsang ke Mukakuning itu menjadi sebuah pemandangan menakutkan. Di mana-mana terlihat jelas lubang-lubang besar dan panjang yang menjadi tempat genangan air hujan bak kubangan kerbau. ”Kami berharap pemerintah memperhatikan keadaan jalan ini,” harap Sondra tokoh masyarakat setempat. OB Anggarkan Rp3 Miliar Otorita Batam (OB) atau kini berganti nama Badan Pengusahaan (BP) Batam akan menganggarkan dana Rp3 miliar, guna memperbaiki sistem saluran air (drainase) di lingkungan kerja BP Batam selama 2010. ”Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan drainase saat ini sedang dalam tahap pelelangan,” ujar staf Humas BP Batam Dendi Gustinandar, kemarin. Dikatakan Dendi, program-program drainase dan pembangunan BP tahun 2010 meliputi proyek pembangunan drainase primer Batam Centre atau di sekitaran jalan Yos Sudarso, antara Baloi ke Batuampar. Selanjutnya pembangunan drainase primer di jalan Hang Tuah atau di sekitar perumahan Duta Mas Batam Centre. Proyek lainnya yang akan dikerjakan BP tahun ini yaitu pembangunan drainase primer di jalan R Suprapto atau di kawasan industri Panbil Mukakuning. Terakhir pembangunan sistem drainase yang ada di jalan Jenderal Sudirman tahap I. ”Kita berharap dengan adanya perencanaan pembangunan dan perbaikan ini, keluhan masyarakat akan sistem drainase akan cepat teratasi,” ujarnya. Lebih jauh Dendi menyebutkan, pihak BP Batam tahun 2010 ini juga akan melakukan program pembangunan diantaranya peningkatan jalan arteri dan kolektor utama serta drainase, peningkatan kualitas sarana bandara Hang Nadim Batam, pengingkatan kualitas sarana pelabuhan laut milik BP Batam. ”Tentu yang kini sangat dibutuhkan yaitu pengingkatan kualitas lingkungan dan kesehatan serta penyediaan sumber air baku dan air bersih bagi warga perkotaan Batam,” tukas Dendi. Pemandangan serupa juga tak kalah seramnya dengan terlihat jalan simpang Basecamp- Marina. Disepanjang jalan terlihat jelas lubang- lubang yang dalam dan yang lebih berbahaya lagi, kalau jalan berlubang tersebut di genangi air hujan. ”Sudah ratusan orang yang jadi korban dari jalan yang berlubang ini,” ujar Hendro Rero warga perumahan Marlion Marina. Hal itu dinilai, karena proses normalisasi dan perbaikan jalan ke daerah tersebut dinilai sangat lambat. ”Apa yang sebenarnya terjadi dengan pemerintahan Kota Batam, apakah jalan ini mau dibuat perkebunan pisang,” ujar Benny warga lainnya di sekitar daerah Marina. (cr1/ cr2) |
Info Barelang
Jumat, 06 Agustus 2010
OB Anggarkan Perbaikan Jalan Rp3 Miliar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar