Kamis, 07 Januari 2010 (sumber Batam Pos,klik versi asli) | |
HANG NADIM (BP) - Kasi Pengamanan Bandara Hang Nadim Batam, Moch Bahtiar, membantah bila alat pendeteksi metal detektor berupa body scanner bantuan dari Dirjen Perhubungan Udara RI tak berfungsi. Alat yang telah terpasang sejak 2008 di pintu keberangkatan Bandara Hang Nadim itu, menurutnya saat ini masih laik fungsi. Pihaknya baru mempergunakan alat ini apabila mendengar isu dari berita-berita perihal akan adanya sindikat penyelundupan narkoba oleh mafia narkotika internasional serta para teroris. Alasan mengapa pihaknya enggan mengoperasikan alat body scanner bernilai lebih dari Rp2 miliar tersebut karena beberapa faktor. Salah satunya belum tersedia personil yang memadai dan terlatih. Tapi yang lebih menjadi kendala adalah karena efisiensi waktu. ”Bayangkan jika untuk satu orang butuh waktu lima menit menscannya. Akan berapa panjang antrean calon penumpang di sana. Apalagi penumpang yang hilir mudik dari dan ke Batam melalui bandara perharinya saat ini bisa mencapai 3.000-an orang,” katanya. Namun lanjut Moch Bahtiar, hal tersebut bukanlah menjadi titik kelemahan jajaran keamanan bandara untuk mengawasi lalu lintas barang dan penumpang di sana. Pihaknya tidak kuatir kecolongan oleh para penyelundup barang-barang terlarang. ”Ya, selain alat X-ray yang ada kita kan sudah terbiasa dan terlatih untuk mengetahui prilaku mencurigakan setiap calon penumpang,” ujarnya. Selama penggunaan alat body scanner tersebut, pihaknya belum menemukan satu kasuspun tindak penyalahan angkutan barang. Dan yang perlu dipertegas menurutnya penggunaan alat itu tidaklah membahayakan organ tubuh manusia. Alat ini hanya akan mendeteksi benda-benda yang dianggap mencurigakan, baik dari bentuk fisiknya ataupun kebiasaan seseorang dalam menggunakan suatu alat di tubuhnya. (cr3) |
Info Barelang
Kamis, 07 Januari 2010
Body Scanner Hanya untuk Situasi Genting
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar