Rabu, 8 Agustus 2012 (Sumber : Batam Pos)
BATAM (BP) – Pasokan air PT Adhya Tirta Batam (ATB) ke Perumahan
Tiban BTN, Sekupang, ngadat sejak Senin (6/8) lalu. Hal itu dikeluhkan
warga karena mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk beribadah. Air
sempat mengalir Senin malam. Namun pada Selasa (7/8) pagi hingga
menjelang malam air tak kunjung sampai ke rumah warga, khususnya yang
berada di Blok M, Q, P dan sekitarnya.
Pada Senin lalu, penghentian pasokan air bersih tak hanya dirasakan warga di Tiban BTN, tapi juga di perumahan-perumahan lain di sekitarnya, seperti Griya Permata Indah dan Batam Nirwana Residence. Pasokan air ATB terhenti sejak pukul 16.00 WIB saat warga melakukan persiapan untuk buka puasa. ”Tidak ada pengumuman sebelumnya. Kita tak ada persiapan apa-apa menampung air bersih. Tindakan ATB yang sepihak sangat merugikan,” kata Dini, warga Tiban BTN.
Akibatnya, kegiatan warga untuk beribadah juga terganggu. ”Saya batal ke masjid karena belum sempat mandi pulang kerja. Air tak ada,” kata Iswandi, warga lainnya. Di masjid pun stok air bersih menipis. Jamaah yang lebih ramai dari hari biasa karena bulan puasa membuat cadangan air di bak penampung masjid menyusut.
Air baru mengalir ke kran di rumah warga sekitar pukul 21.00 WIB. ”Tidak ada penjelasan apa-apa dari ATB. Mereka tak peduli pada kondisi pelanggan, mereka hanya peduli kalau mau naik tarif saja,” kata Iswandi.
Fitra, pegawai usaha air minum isi ulang mengaku dirugikan oleh tindakan ATB tersebut. ”Tak bisa apa-apa. Sambil tunggu air mengalir tak beroperasi dulu,” ungkapnya.
Penghentian pasokan air bersih berlanjut hingga Selasa kemarin, khususnya di Blok M, Q, dan P di Tiban BTN. Air mati dari pukul 08.00 pagi hingga malam hari. ”ATB sudah keterlaluan. Mematikan air tanpa pengumuman saat bulan puasa pula,” kata Lina, warga Tiban BTN.
Manajer Humas PT ATB Enriqo Moreno Ginting, yang dihubungi Batam Pos sejak Senin petang tak bisa memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ia bahkan tak tahu apa sebab penghentian pasokan itu.
Ia mengaku tidak mendapat informasi dari divisi yang mendistribusikan air di ATB. Enriqo menyerahkan masalah ini kepada anak buahnya, Iksa.
”Nanti saya minta Iksa cek ke departemen terkait. Nanti dia infokan,” ujarnya.
Maslin Sitompul, Supervisor ATB bidang pelayanan konsumen juga tak tahu ihwal penyebab penghentian pasokan itu. ”Saya nggak bisa ngomong apa-apa, nanti saya diskusikan ke departemen terkait,” kata Maslin.
Hingga malam tadi, tak ada penjelasan sama sekali dari ATB tentang penghentian pasokan air bersih yang begitu lama ke rumah konsumen mereka, lebih dari sepuluh jam.
Janji dari Humas ATB yang akan memberi informasi tentang penyebab matinya air dan apakah penghentian pasokan air masih akan berlanjut keesokan hari, tidak ditepati. ”ATB katanya perusahaan asing dipimpin orang asing, kok pelayanannya menyedihkan seperti ini,” ucap Iswandi kesal. (ros) (13)
Pada Senin lalu, penghentian pasokan air bersih tak hanya dirasakan warga di Tiban BTN, tapi juga di perumahan-perumahan lain di sekitarnya, seperti Griya Permata Indah dan Batam Nirwana Residence. Pasokan air ATB terhenti sejak pukul 16.00 WIB saat warga melakukan persiapan untuk buka puasa. ”Tidak ada pengumuman sebelumnya. Kita tak ada persiapan apa-apa menampung air bersih. Tindakan ATB yang sepihak sangat merugikan,” kata Dini, warga Tiban BTN.
Akibatnya, kegiatan warga untuk beribadah juga terganggu. ”Saya batal ke masjid karena belum sempat mandi pulang kerja. Air tak ada,” kata Iswandi, warga lainnya. Di masjid pun stok air bersih menipis. Jamaah yang lebih ramai dari hari biasa karena bulan puasa membuat cadangan air di bak penampung masjid menyusut.
Air baru mengalir ke kran di rumah warga sekitar pukul 21.00 WIB. ”Tidak ada penjelasan apa-apa dari ATB. Mereka tak peduli pada kondisi pelanggan, mereka hanya peduli kalau mau naik tarif saja,” kata Iswandi.
Fitra, pegawai usaha air minum isi ulang mengaku dirugikan oleh tindakan ATB tersebut. ”Tak bisa apa-apa. Sambil tunggu air mengalir tak beroperasi dulu,” ungkapnya.
Penghentian pasokan air bersih berlanjut hingga Selasa kemarin, khususnya di Blok M, Q, dan P di Tiban BTN. Air mati dari pukul 08.00 pagi hingga malam hari. ”ATB sudah keterlaluan. Mematikan air tanpa pengumuman saat bulan puasa pula,” kata Lina, warga Tiban BTN.
Manajer Humas PT ATB Enriqo Moreno Ginting, yang dihubungi Batam Pos sejak Senin petang tak bisa memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ia bahkan tak tahu apa sebab penghentian pasokan itu.
Ia mengaku tidak mendapat informasi dari divisi yang mendistribusikan air di ATB. Enriqo menyerahkan masalah ini kepada anak buahnya, Iksa.
”Nanti saya minta Iksa cek ke departemen terkait. Nanti dia infokan,” ujarnya.
Maslin Sitompul, Supervisor ATB bidang pelayanan konsumen juga tak tahu ihwal penyebab penghentian pasokan itu. ”Saya nggak bisa ngomong apa-apa, nanti saya diskusikan ke departemen terkait,” kata Maslin.
Hingga malam tadi, tak ada penjelasan sama sekali dari ATB tentang penghentian pasokan air bersih yang begitu lama ke rumah konsumen mereka, lebih dari sepuluh jam.
Janji dari Humas ATB yang akan memberi informasi tentang penyebab matinya air dan apakah penghentian pasokan air masih akan berlanjut keesokan hari, tidak ditepati. ”ATB katanya perusahaan asing dipimpin orang asing, kok pelayanannya menyedihkan seperti ini,” ucap Iswandi kesal. (ros) (13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar