TRIBUNNEWSBATAM, JAKARTA
- Amerika Serikat dan Indonesia kembali meraih pencapaian yang penting
di bawah Kemitraan Komprehensif antara kedua negara dengan
ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MOU) pada 8 Agustus untuk mendukung
kerjasama bilateral secara lebih luas dalam proyek pembangunan
infrastruktur. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com,
Kamis (9/8/2012).
Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Ekonomi dan Bisnis, José Fernandez yang sedang berkunjung ke Indonesia dan Direktur Jenderal Kerjasama Internasional Agus Tjahajana menandatangani MoU tersebut di Kementerian Perindustrian.
Kami percaya MOU ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi kalangan bisnis Amerika dan Indonesia untuk bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam proyek pembangunan infrastruktur di sektor-sektor yang menjadi prioritas seperti zona industri, energi dan listrik, transportasi, air bersih, dan pengembangan industri ramah lingkungan di koridor utama di bawah Rencana Induk Indonesia seperti Sumatra, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.
Duta Besar AS Scot Marciel yang menyaksikan penandatanganan tersebut bersama Menteri Perindustrian Mohamad Suleman mengatakan, “MOU ini adalah sebuah contoh lagi bagaimana Kemitraan Komprehensif antara kedua negara akan memberi manfaat bagi masyarakat Amerika dan Indonesia. Hal ini akan membuka peluang lebih bagi kerjasama untuk membantu Indonesia memenuhi kebutuhan infrastrukturnya dan pada saat yang sama membantu mengembangkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan.”
Sebuah contoh kerjasama yang lebih besar dalam proyek pembangunan infrastruktur adalah kesepakatan yang baru-baru ini dicapai antara perusahaan Amerika Celanese Corporation dan Pertamina untuk mengembangkan proyek bahan bakar etanol sintetis; sebuah potensi investasi senilai dua milyar dollar oleh Celanese Corporation. Perwakilan dari Celanese Corporation turut hadir dalam penandatanganan MoU.(Tribunnews)
Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Ekonomi dan Bisnis, José Fernandez yang sedang berkunjung ke Indonesia dan Direktur Jenderal Kerjasama Internasional Agus Tjahajana menandatangani MoU tersebut di Kementerian Perindustrian.
Kami percaya MOU ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi kalangan bisnis Amerika dan Indonesia untuk bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam proyek pembangunan infrastruktur di sektor-sektor yang menjadi prioritas seperti zona industri, energi dan listrik, transportasi, air bersih, dan pengembangan industri ramah lingkungan di koridor utama di bawah Rencana Induk Indonesia seperti Sumatra, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.
Duta Besar AS Scot Marciel yang menyaksikan penandatanganan tersebut bersama Menteri Perindustrian Mohamad Suleman mengatakan, “MOU ini adalah sebuah contoh lagi bagaimana Kemitraan Komprehensif antara kedua negara akan memberi manfaat bagi masyarakat Amerika dan Indonesia. Hal ini akan membuka peluang lebih bagi kerjasama untuk membantu Indonesia memenuhi kebutuhan infrastrukturnya dan pada saat yang sama membantu mengembangkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan.”
Sebuah contoh kerjasama yang lebih besar dalam proyek pembangunan infrastruktur adalah kesepakatan yang baru-baru ini dicapai antara perusahaan Amerika Celanese Corporation dan Pertamina untuk mengembangkan proyek bahan bakar etanol sintetis; sebuah potensi investasi senilai dua milyar dollar oleh Celanese Corporation. Perwakilan dari Celanese Corporation turut hadir dalam penandatanganan MoU.(Tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar