Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 09 Agustus 2012

FREE TRADE ZONE BATAM ekspansi lahan baru


BATAM: Dewan Kawasan FTZ Batam-Bintan-Karimun akan mefokuskan diri terhadap upaya pengembangan ketersediaan lahan di kawasan itu untuk mengakomodir permintaan investor.
 
Ketua DK FTZ BBK Muhammad Sani mengatakan permintaan lahan untuk investasi semakin banyak namun saat ini belum terhambat karena ketersediaan lahan di sejumlah kawasan seperti Batam dan Karimun.
 
"Kami mencari lahan yang bisa dikembangkan, permintaan banyak. Kami juga sudah minta daerah mana yang akan ditambah nanti akan diajukan ke Pemerintah Pusat," katanya hari ini, Selasa (7/8/2012).
 
Ia mengatakan kawasan Karimun akan masuk dalam penambahan wilayah FTZ mengingat lahan di kawasan enclave Karimun sudah habis sementara permintaan lahan tinggi.
 
Namun dalam tahap pengalokasiannya nanti tidak akan dilakukan secara menyeluruh. Pengalokasian lahan akan dilakukan secara parsial sesuai dengan prioritas investor yang benar-benar berniat menggunakan lahan. Peruntukannya nanti akan dialokasikan untuk memenuhi permintaan lahan untuk investasi shipyard.
 
"Kalau pengalokasian menyeluruh agak sulit, jadi akan diberikan secara parsial kalau ada investornya akan kami prioritaskan," jelasnya.
 
Untuk FTZ Batam, sesuai dengan rencana awal, kawasan Rempang-Galang akan masuk dalam penambahan lahan investasi. Menurut Sani penggunaan lahan di kawasan itu masih menunggu hasil tim padu serasi Kementerian Kehutanan untuk mengkonversi kawasan hutan di Rempang-Galang menjadi lahan siap pakai. Konversi itu diperkirakan akan selesai pada tahun ini.
 
Jika kawasan itu sudah bisa digunakan diperkirakan lahan seluas 13.000 hektar bisa digunakan untuk mengakomodir permintaan investasi.  "HPLnya masih di BP Batam. Tahun ini semoga selesai," tambahnya.
 
Adapun untuk kawasan Bintan, Dewan Kawasan memperkirakan masih tersisa lahan sekitar 40% untuk investasi. Total keseluruhan lahan yang ada sekarang di kawasan itu seluas 30.000 hektar. (k17/sut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar