Lahan yang tersedia di Badan Pengusahaan Batam saat ini sudah sangat terbatas.
Alokasi lahan hanya tinggal sedikit, itupun dialokasikan untuk lahan pembangunan perumahan.
Sementara untuk lahan pembangunan perkantoran,ruko,kavling dan bangunan lainnya sudah tidak tersedia sama sekali.
Hal tersebut diungkapkan Direktur pelayanan terpadu satu pintu(PTSP) dan Humas BP Batam Djoko Wiwoho, Selasa(14/8).
Ia mengungkapkan ketersediaan lahan di Batam sudah terbatas dalam beberapa tahun terakhir.
“Lahan sekarang ini sudah sangat minim. Paling yang ada itu untuk perumahan, itu pun tinggal sedikit,”katanya.
Ketika ditanya mengenai luas lahan yang masih tersedia untuk perumahan tersebut, Djoko Wiwoho enggan untuk menjawab.
“Kalau luasnya saya kurang tahu,tapi sudah tidak luas,”tambah Djoko.
Djoko Wiwoho dengan tegas membantah adanya makelar tanah di BP Batam. Ia juga membantah adanya pihak-pihak atau orang-orang tertentu yang menguasai ratusan hektar lahan tidur di Batam. Menurutnya lahan tidur di Batam sudah tidak ada lagi,yang ada itu Kavling-kavling warga yang saat ini masih dalam tahap registrasi.
“Tak ada warga yang memiliki ratusan hektar lahan tidur, paling hanya kavling siap bangun. Jika tidak diregistrasi dan dibangun dalam waktu dekat maka BP Batam akan mengambil alih lahan tersebut,” terang Djoko
Djoko menuturkan hingga saat ini jumlah Kavling yang sudah terdaftar ulang di BP Batam baru 10ribu kavling lebih dari sekitar 48ribu kavling yang dialokasikan ke warga.
Dwi Djoko Wiwoho mengatakan verifikasi kepemilikan lahan kavling sudah dimulai sejak Februari lalu hingga Agustus 2012 mendatang. Kebanyakan lahan kavling tersebut tersebar di sejumlah titik di antaranya, di Kecamatan Bengkong, Batuaji, Sagulung, Nongsa, Batam Centre dan Seibeduk. (cr15) (158)
Alokasi lahan hanya tinggal sedikit, itupun dialokasikan untuk lahan pembangunan perumahan.
Sementara untuk lahan pembangunan perkantoran,ruko,kavling dan bangunan lainnya sudah tidak tersedia sama sekali.
Hal tersebut diungkapkan Direktur pelayanan terpadu satu pintu(PTSP) dan Humas BP Batam Djoko Wiwoho, Selasa(14/8).
Ia mengungkapkan ketersediaan lahan di Batam sudah terbatas dalam beberapa tahun terakhir.
“Lahan sekarang ini sudah sangat minim. Paling yang ada itu untuk perumahan, itu pun tinggal sedikit,”katanya.
Ketika ditanya mengenai luas lahan yang masih tersedia untuk perumahan tersebut, Djoko Wiwoho enggan untuk menjawab.
“Kalau luasnya saya kurang tahu,tapi sudah tidak luas,”tambah Djoko.
Djoko Wiwoho dengan tegas membantah adanya makelar tanah di BP Batam. Ia juga membantah adanya pihak-pihak atau orang-orang tertentu yang menguasai ratusan hektar lahan tidur di Batam. Menurutnya lahan tidur di Batam sudah tidak ada lagi,yang ada itu Kavling-kavling warga yang saat ini masih dalam tahap registrasi.
“Tak ada warga yang memiliki ratusan hektar lahan tidur, paling hanya kavling siap bangun. Jika tidak diregistrasi dan dibangun dalam waktu dekat maka BP Batam akan mengambil alih lahan tersebut,” terang Djoko
Djoko menuturkan hingga saat ini jumlah Kavling yang sudah terdaftar ulang di BP Batam baru 10ribu kavling lebih dari sekitar 48ribu kavling yang dialokasikan ke warga.
Dwi Djoko Wiwoho mengatakan verifikasi kepemilikan lahan kavling sudah dimulai sejak Februari lalu hingga Agustus 2012 mendatang. Kebanyakan lahan kavling tersebut tersebar di sejumlah titik di antaranya, di Kecamatan Bengkong, Batuaji, Sagulung, Nongsa, Batam Centre dan Seibeduk. (cr15) (158)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar