Tribun Batam - Rabu, 22 Agustus 2012
Laporan Tribunnews Batam, Tyan Mulia Rahman
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Dua
pesawat berbadan besar yaitu Air bus A330 seri 300 Singapura Airlines
dan Air Bus A380 Qantas Airlines tiba tiba mendarat di Bandara Hang
Nadim Batam. Kedua pesawat tipe lebar tersebut seharusnya mendarat di
Changi Singapura namun karena cuaca buruk, melakukan pengalihan
pendaratan di Hang Nadim, Selasa (21/8) sore.
"Pertama,
pesawat Air Bus A 330 seri 300 maskapai Singapura Airlines dengan nomor
penerbangan SIA 863 tujuan Hongkong-Singapura yang melakukan pengalihan
pendaratan (diverted) pukul 16:48. Kemudian disusul pesawat Air Bus A
380 Qantas Airlines dengan nomor penerbangan QEA 002 rute penerbangan
London-Singapura pukul 16:59 WIB, " ujar Kabid Komersil Dendi
Gustinandar.
Pesawat A330 seri 300 mampu
mengangkut 300 penumpang berbadan besar. Di Indonesia, ada juga pesawat
ini digunakan oleh maskapai Batavia Air, dan Mandala Airlines. Sedangkan
pesawat tipe A380 memang baru kedua kalinya mendarat di Indonesia. Dulu
pernah juga maskapai Singapura Airlines tujuan Sydney-Singapura
mendarat di Cengkareng.
Pendaratan pengalihan
ini tidak ada kerusakan pesawat namun semata-mata cuaca mendadak buruk
di Singapura sehingga beralih ke Hang Nadim Batam, bandara terdekat yang
sudah dinyatakan layak untuk didarati pesawat berbadan sebesar Air Bus
A380.
Teknis pengalihan pendaratan dilakukan
oleh maskapai Qantas, diakui oleh pengelola Bandara Hang Nadim Batam,
sudah berkoordinasi dengan baik. Pihak Air Traffic Control (ATC) bandara
Hang Nadim sudah berkoordinasi dengan ATC bandara Changi di Singapura.
Berdasar
pantauan Tribun, sejumlah penumpang tidak ada yang turun dari pesawat.
Mereka tetap berada dalam pesawat hingga menunggu izin clearance dari
pihak otoritas penerbangan Singapura. Pesawat Qantas yang mampu
menampung hingga 500 penumpang tersebut sempat mengisi bahan bakar avtur
untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Singapura.
"Pesawat
sempat mengisi bahan bakar avtur 35 ribu liter sebelum akhirnya
melanjutkan penerbangan ke Singapura," ujar Dadan Aulia Operator
Pushback saat ditemui Tribun di landasan.
Dijelaskannya,
untuk pendaratan Air Bus A380 memang standar yang dibutuhkan lebar
lintasan yakni 60 meter. Padahal lintasan bandara Hang Nadim hanya 45
meter dengan panjang lintasan mencapai 4.025 meter. Akan tetapi, jarak
runaway ke taxiway cukup lebar sekitar 150 meter sehingga dapat
memungkinkan pesawat dengan badan besar bisa masuk ke bandara. Tahun
lalu pihak maskapai Qantas telah melakukan survey ke bandara Hang Nadim
dan menyatakan layak sebagai alternative aerodrome (landasan yang layak
untuk dilakukan pengalihan pendaratan) pesawat tipe A380. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar