Kunto Prasti, Kabid Penindakan dan Pencegahan Kantor Pelayanan Umum Bea dan Cukai (KPUBC) Batam mengungkapkan, terjadi peningkatan jumlah penyelundupan yang berhasil ditegah pihaknya.
"Terjadi peningkatan sekitar 90% dari periode yang sama tahun 2011 terhadap jumlah penindakan yang dibuktikan dengan jumlah surat bukti penindakan," katanya, Rabu (8/8/2012).
Dia menjelaskan, dari berbagai tindak penyelundupan yang berhasil ditegah pada semester I/2012 diperkirakan kerugian negara sebesar Rp1,652 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp770 juta.
Hampir sama dengan tahun lalu, barang-barang selundupan yang ditegah pada semester I/2012 berupa alat-alat elektronik, telepon seluler, MMEA, mata uang, suku cadang kendaraan dan barang kebutuhan pokok. "Total semuanya ada 86 kasus yang sudah ditindak," sambungnya.
Artinya, rata-rata tiap dua hari sekali terjadi aksi penyelundupan ke kawasan FTZ Batam. Dengan perincian, 23 kasus pada Januari, Februari 15 kasus, Maret 8 kasus, April 13 kasus, Mei 20 kasus dan pada Juni sebanyak 7 kasus.
Lokasi penindakannya a.l. di Bandara Hang Nadim, Perairan Selat Nenek, Pelabuhan Feri Harbour Bay, Pelabuhan Feri Batam Centre, Pelabuhan Gudang Sewu Sekupang, Pelabuhan Nongsa Point Marina, Perairan Pulau Buaya dan Perairan Telaga Punggur.
Kemudian Pelabuhan Domestik Sekupang, Perairan Pulau Nipah, Kantor Pos, Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Gudang PT Advance Pratama Sukses, Perairan Selat Bulan, Kawasan Mega Legenda, Baloi View, Permata Baloi dan Perairan Tanjung Pinang. (k59/msb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar