Oleh: Khodir, Liputan Batam
Pantauan di lapangan, Jumat (1/6), kerusakan jalan itu hampir sepanjang satu kilometer. Selain banyak lubang, permukaan aspal juga banyak yang hancur. Saat hujan, jalan tersebut berubah menjadi kubangan karena banyaknya lubang.
Bahkan, karena ada kegiatan cut and fill di sekitar lokasi, jalanan semakin tidak nyaman dilewati karena banyaknya tanah yang tercecer di jalan yang diduga berasal dari tapak ban truk pengangkut tanah.
Sejumlah pengendara, baik roda dua maupun roda empat, yang ditemui di lokasi, hujan ataupun tidak, jika melintas di kawasan ini harus ekstra hati-hati.
Abik (38), warga Seipanas yang mengaku sering lewat di jalan tersebut mengatakan, bukan hanya banyaknya lubang di jalan itu yang dikhawatirkannya, tapi juga debu.
"Kalau hari sedang panas, wah, debunya minta ampun. Kalau hujan, ya penuh lumpurlah.. Jalan pun hampir tak kelihatan karena tergenang air," katanya.
"Semoga saja pemerintah segera memerhatikan keadaan jalan ini. Jangan cuma ditambal-tambal saja, dan jangan sampai menunggu banyak korban. Kan kita sudah bayar pajak? Kapan lagi terwujudnya Kota Batam yang indah dan bersih, kalau jalannya masih seperti ini terus,” katanya lagi.
Wati (32), salah satu warga yang tingal di sekitar tempat itu mengatakan, kalau hujan turun, banyak pengendara yang tertipu dengan genangan air. Akhirnya mengakibatkan kecelakaan.
" Tentu saja saya sangat khawatir dengan keadaan jalan yang seperti itu, banyak lubangnya. Sudah sering saya lihat ada pengendara motor yang jatuh karena masuk lubang di situ," kata ibu rumah tangga itu.
Kata Wati, beberapa waktu lalu, ada pihak (Dinas Pekerjaan Umum) yang memperbaiki jalanan yang berlubang itu. Tapi tidak semua lubang. Itu pun, hanya ditempel.
"Memang mas, lubang-lubang jalan itu sudah pernah diperbaiki, tapi hanya ditempel saja. Terus rusak lagi, itu buktinya masih ada lubangnya," katanya sambil menunujuk ke arah lubang jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar