BATAM CENTRE (HK) - Kehadiran Otorita Batam (OB) sebelum berganti nama menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam, telah mendorong perekonomian masyarakat Rempang Galang ke arah yang lebih baik. Apalagi sejak dibangunnya enam jembatan yang menyambungkan empat pulau, Tonton, Setokok, Rempang dan Galang (Relang).
"Kalau tidak ada OB, saya tidak bisa membayangkan, masyarakat Relang akan seperti apa. Tapi Alhamdulillah, sejak OB hadir dan membangunan enam jembatan, ekonomi masyarakat di sana sangat terangkat," ujar Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Pesisir Awang Rajab, Kamis (14/6).
Menurut Awang, sebagai masyarakat yang tinggal di Relang, pihaknya sangat mendukung program Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam yang akan mengembangkan kawasan ini. Apalagi untuk beberapa kawasan yang ada di sekitar Relang saat ini sudah bisa dikembangkan untuk wisata bawah laut dan pantai.
"Seperti Pulau Abang misalnya, tengah dikembangkan sebagai kawasan wisata bawah laut," katanya.
Lebih jauh Awang menyatakan, sehubungan lajunya pertumbuhan pembangunan di Kota Batam, maka pihaknya berharap kepada pemerintah untuk tidak mengabaikan keberadaan masyarakat setempat. Apalagi karena pembangunan terkadang mereka mesti dihadapkan pada pilihan harus kehilangan pekerjaan dan berkurangnya penghasilan.
"Seperti untuk menangkap ikan, mereka mesti jauh ke tengah laut untuk bisa memperoleh hasil maksimal. Sebab pinggir pantai sudah banyak terganggu oleh ganasnya pembangunan," katanya.
Awang pun mengharapkan pemerintah pusat untuk secepatnya melegalisasi status Relang. Sebab ada puluhan ribu masyarakat Relang yang berharap dengan tumbuhnya ekonomi di kawasan itu.
"Kalau kawasan Relang sudah tidak status quo lagi, maka pastilah investasi masuk di kawasan ini. Ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat setempat," katanya. (fur)
"Kalau tidak ada OB, saya tidak bisa membayangkan, masyarakat Relang akan seperti apa. Tapi Alhamdulillah, sejak OB hadir dan membangunan enam jembatan, ekonomi masyarakat di sana sangat terangkat," ujar Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Pesisir Awang Rajab, Kamis (14/6).
Menurut Awang, sebagai masyarakat yang tinggal di Relang, pihaknya sangat mendukung program Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam yang akan mengembangkan kawasan ini. Apalagi untuk beberapa kawasan yang ada di sekitar Relang saat ini sudah bisa dikembangkan untuk wisata bawah laut dan pantai.
"Seperti Pulau Abang misalnya, tengah dikembangkan sebagai kawasan wisata bawah laut," katanya.
Lebih jauh Awang menyatakan, sehubungan lajunya pertumbuhan pembangunan di Kota Batam, maka pihaknya berharap kepada pemerintah untuk tidak mengabaikan keberadaan masyarakat setempat. Apalagi karena pembangunan terkadang mereka mesti dihadapkan pada pilihan harus kehilangan pekerjaan dan berkurangnya penghasilan.
"Seperti untuk menangkap ikan, mereka mesti jauh ke tengah laut untuk bisa memperoleh hasil maksimal. Sebab pinggir pantai sudah banyak terganggu oleh ganasnya pembangunan," katanya.
Awang pun mengharapkan pemerintah pusat untuk secepatnya melegalisasi status Relang. Sebab ada puluhan ribu masyarakat Relang yang berharap dengan tumbuhnya ekonomi di kawasan itu.
"Kalau kawasan Relang sudah tidak status quo lagi, maka pastilah investasi masuk di kawasan ini. Ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat setempat," katanya. (fur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar