Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 13 Juni 2012

Ratusan Pengusaha Merugi

Akibat Pemadaman Listrik

BATUAMPAR (HK) - Ratusan perusahaan di 17 kawasan industri besar di Batam mengeluhkan kondisi listrik yang byar pet. Namun, besaran angka kerugian, sejauh ini belum terukur secara pasti.

Oleh: Tim Haluan Kepri, Liputan Batam

"Angkanya belum ada, yang pastinya tidak sedikit. Anda bayangkan saja, berjam-jam listrik mati, itu pasti berpengaruh besar pada produksi. Di koran yang banyak menjerit itu usaha kecil menengah (UKM). Sebenarnya industri besar justeru lebih merugi. Hanya saja mereka belum menyebutkan angka. Mereka tahu mereka telah rugi, tapi besarannya yang belum dihitung. Bisa saja saya minta angka kerugiannya. Tetapi setelah dapat mau diapakan? Mau diklaim ke siapa," ujar Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Batam, OK Simatupang, Selasa (12/6).

Kata  OK yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam ini, kebijakan b'right PLN Batam yang akan mengganti 10 persen dari beban, tidak bisa mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat padamnya listrik. Pasalnya. kerugian yang diderita pengusaha jauh lebih besar dari nilai tersebut.

"Hati-hati loh. Listrik mati berjam-jam ini bukan sedikit kerugiannya. Industri berat seperti perminyakan, perkapalan, manufaktur dan lainnya kacau karena ini. Di Batam ada 18 kawasan industri, yang memiliki pembangkit sendiri hanya satu, yaitu Batamindo. Selebihnya bergantung listrik pada PLN Batam. Siapa yang bilang tak ada pengaruhnya pada ekonomi," ujar OK.

OK pun menyayangkan PLN Batam yang hingga kini tidak menyediakan standby power untuk mengatasi maintanance ataupun blackout. Kondisi saat ini, kata dia, kapasitas mesin b'right PLN Batam 100 persen digunakan, namun tidak ada mesin standby. Akibatnya, konsumen yang dirugikan saat ada mesin rusak, ataupun sedang maintanance.

"PLN sudah pasti tahu berapa daya yang dibutuhkan untuk pulau ini. Seharusnya mereka memiliki mesin cadangan jika sewaktu-waktu terjadi masalah. Apapun alasan PLN tentang mati listrik, kita enggak mau tahu dong. Yang kita rasakan listrik mati, dan kita sangat dirugikan," ujar OK.

OK juga meminta kepada pemerintah agar membuka kesempatan seluas-luasnya kepada profesional yang ingin menyediakan listrik di pulau ini.

"Kalau ada profesional yang bisa menyediakan listrik untuk masyarakat dan menjamin tidak ada byar pet seperti ini harusnya dipersilahkan. Jangan ada monopoli seperti ini. Masyarakat jelas-jelas dirugikan.  Saya sendiri, pastinya akan beralih bila ada penyedia listrik lain yang bisa menyediakan itu," tegas OK.

Anggota Dewan Kecewa

Di tempat terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Nuryanto juga  mengaku kecewa dengan pernyataan Ahmad Dahlan. Menurutnya, padamnya listrik juga menjadi bagian tanggung jawab Pemko Batam karena listrik memberi dampak besar bagi masyarakat.

Selain merugikan kalangan usaha, sering padamnya listrik juga bisa membuat barang-barang elektronik di rumah warga cepat rusak. Imbas lainnya, pembayaran tarif listrik juga akan ikut membengkak.

"Jangan kita bicara dunia industri yang besar dululah. Home industri saja kita lihat. Itu sudah pasti tidak akan berjalan, kalau listrik terus mati seperti sekarang. Belum lagi barang-barang elektronik d rumah jadi cepat rusak. Jadi kalau Walikota menyatakan, mati hidup listrik tidak mengganggu, tentu kami sangat menyayangkan hal demikian. Harusnya Pemko memanggil PLN Batam," kata Nuryanto, kemarin.

Nuryanto bahkan menduga, pemadaman listrik secara bergilir smapai bulan Juli, merupakan upaya PLN Batam untuk menaikkan tarif listrik tahun 2012 ini. Sebab, pengajuan untuk menaikkan tarif listrik 2012, kabarnya sudah diajukan ke dewan.

Ganggu Pelayanan
Pantauan di lapangan, padamnya listrik yang terjadi hampir setiap saat, membuat warga resah. Selain itu, pelayanan di perkantoran pemerintah juga terganggu. Seperti di Kelurahan Belian, dan Kantor Camat Batam Kota.

"Kasihan juga masyarakat. Mereka terpaksa harus menunggu hingga kepanasan. Kami pun tak bisa melayaninya dengan cepat, karena mati listrik," ujar salah satu pegawai di Kecamatan Batam Kota.

Di Seipanas, ratusan nasabah Adira Batam juga harus mengantri lama akibat padamnya listrik yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah listrik menyala pukul 14.00 WIB, nasabah tak bisa langsung terlayani karena sistem jaringan transaksi di Adira juga  tidak konek.

"Jelaslah jika mati lampu pekerjaan kita akan sangat terhambat, apalagi nasabah yang ingin malakukan transaksi sedang ramai, dan kita terpaksa harus menggunakan sistem manual," tutur Ria, karyawan Adira.

Sebelumnya, Walikota Batam, Ahmad Dahlan, menyatakan, pemadaman listrik oleh PLN Batam tidak sampai mengganggu perekonomian Batam. Hal itu lantaran sejumlah kawasan industri di kota ini memiliki pembangkit listrik sendiri.

"Hingga saat ini tidak ada gangguan untuk ekonomi Batam. Karena, sejumlah kawasan industri yang ada di Batam telah memiliki mesin genset sendiri. Jadi tidak berpengaruh dengan pemadaman listrik oleh PLN Batam," katanya saat ditemui usai acara final pemilihan Duta Wisata Kota Batam 2012 di Hotel Planet Holiday, Sabtu (9/5) malam lalu. (pti/lim/cw62)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar