TRIBUNNEWSBATAM, JAKARTA - Indonesia diprediksi akan mendapatkan aliran modal masuk yang cukup besar seiring dengan adanya sentimen positif dari pemilihan umum Yunani dan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang belum pulih.
Aliran modal itu lantas bisa berdampak positif terhadap biaya utang.
"Dampak capital inflow (aliran modal masuk) hanya pada biaya utang yang akan semakin murah. Yield (imbal hasil) akan semakin rendah karena permintaan akan semakin tinggi," sebut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto, di DPR, Senin (18/6/2012).
Menurut Rahmat, adanya aliran modal masuk akan berdampak positif terhadap dua hal. Pertama, itu akan berdampak pada biaya utang yang semakin murah. Kedua, dari sisi tenor, aliran modal yang akan masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) bisa nantinya diarahkan pada tenor jangka panjang.
Artinya, investor asing yang masuk ke Indonesia merupakan investor yang berkualitas untuk jangka panjang. "Jadi bukan jangka pendek atau hedge fund untuk spekulasi saja," sambung Rahmat.
Menurut dia, bila aliran modal masuk cukup deras maka tenor SBN bisa sampai 20 atau 30 tahun.
"Kalau capital inflow sangat heavy bisa sampai 20-30 tahun. Mereka demand-nya cukup tinggi. Jadi secara natural akan terjadi proses seleksi mana investor yang masuk dengan cara tawarkan demand jangka panjang," pungkas Rahmat.(KCM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar