Info Barelang
Senin, 25 Juni 2012
Batam Harus Cari Mitra Bangun Tanjung Sauh
Demikian disampaikan Ketua Komisi VI, Airlangga Hartarto, Jumat (22/6). ”Kita minta Tanjung Sauh diusulkan masuk FTZ. Kalau tidak, ini tidak akan selesai. Karena ternyata, hambatannya, ini tidak masuk FTZ,” kata Airlangga.
Batam juga diminta untuk mencari mitra dalam membangun Tanjung Sauh. Terkait aturan, dia minta agar BP Batam proaktif mendorong perubahan peraturan pemerintah tentang kawasan FTZ dan memasukkan Tanjung sauh.
”Ini penting, karena ternyata, hambatannya, yang masuk FTZ, daerah terhubung jembatan dan Tanjung Sauh tidak,” imbuhnya.
Disebutkan, keistimewan Batam penting, karena Batam menjadi tujuan investor. Alasan itu juga makanya mereka khusus datang untuk melihat hambatan pengembangan Tanjung Sauh.
”Kita ingin mendorong investasi di Batam naik. Kita juga mengevaluasi, kenapa investasi rendah dan investasi yang masuk terbatas juga,” cetusnya..
Airlangga menyebutkan, Komisi VI DPR akan ikut mendorong perubahan PP dimaksud. Menurut dia, BP Batam mengaku sudah mematangkan konsep pembangunan pelabuhan kargo di Pulau Tanjung Sauh.
“Nantinya, pelabuhan Tanjung Sauh nantinya akan memiliki kapasitas 4 juta TEus dan biaya pembangunan Rp7 triliun,” imbuhnya.
Diakui, dukungan atas perubahan status Tanjung Sauh, tidak lepas dari ramainya lalu lintas kapal kargo di Selat Malaka. Menurut dia, selama ini kargo dikuasai Singapura dengan 30 juta TEUs dan Malaysia 7 juta TEUs.
“Di sini Batam perlu mengambil peran dan kami mendukung itu,” imbuhnya.
Tanjung Sauh potensial menjadi pelabuhan internasional. Dengan kedalaman hingga 18 meter, kapal kargo nyaman bersandar. (mbb)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar