Oleh: Ali Mahmud, Liputan Batam
Ada empat poin yang disampaikan dalam surat tersebut. Pertama, berdasarkan surat keputusan Walikota Nomor 07/IUPTL/Disperindagesdm/III/2012 tanggal 26 Maret 2012. Kedua, PT PLN Batam telah menerima dan mengkaji masukan dari berbagai pihak di antaranya, Apindo, PHRI, Kadin, dan kalangan pelaku usaha secara umum.
Kemudian yang ketiga, dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kota Batam, PT PLN Batam telah berupaya mengatasi kendala usaha antara lain, terkait peningkatan harga energi primer (gas), keamanan dan ketersediaan pasokan gas, serta pertumbuhan pelanggan umum dengab tarif yang masih di bawah biaya pokok penyediaan. Dan keempat, PLN Batam beralasan sebagai upaya penopang perkembangan ekonomi Kota Batam, maka diajukan rasionalisasi harga jual tenaga listrik.
Selain Walikota, surat usulan kenaikan tarif listrik tersebut juga dilanjutkan ke Pimpinan DPRD Kota Batam.
"Tapi ada kejanggalan dalam surat itu, yakni tidak terdapat tanda tangan Direktur Utama PLN Batam, termasuk lampiran tentang tarifnya. Ini yang patut dipertanyakan," kata Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Ruslan Kasbulatov, Rabu (13/6).
Ruslan mengaku aneh dengan surat usulan itu. Terlebih, kondisi listrik sekarang sedang tidak stabil dengan adanya pemadaman bergilir yang dijadwalkan oleh PLN Batam akan berlangsung sampai bulan Juli.
"Listrik terus mati hidup. Tapi sekarang justru diusulkan untuk dinaikkan tarif. Apa alasannya," kata Ruslan.
Di tempat terpisah, Ketua LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), Uba Ingan Sigalingging juga mempertanyakan urgensi PLN Batam tentang rencana kenaikan tarif listrik di Batam. Menurut dia, usulan tersebut tidak seimbang karena pelayanan PLN Batam sejauh ini masih mengecewakan.
Apabila PLN Batam betul-betul merealisasikan rencananya menaikkan tarif listrik, kata Uba, maka pihaknya meminta Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batam untuk segera melakukan audit investigasi tentang keuangan PLN Batam.
"PLN harusnya tahu diri. Apakah pelayanan mereka kepada masyarakat sudah bagus? Kok tiba-tiba mau menaikkan tarif listrik. Jadi kami melihat, sama sekali tidak ada urgensinya kalau PLN mau menaikkan tarif listrik," tandas Uba.
Terhadap rencana kenaikan tarif listrik tersebut, Uba juga mengancam akan menurunkan ribuan massa untuk melakukan aksi unjuk rasa demontrasi jika memang benar-benar ada.
Staf Humas PLN Batam Riki saat dihubungi tadi malam mengaku belum mengetahui adanya surat usulan kenaikan tarif listrik itu.
"Sampai sekarang tidak ada surat itu. Tapi kami akan cek dulu, siapa tahu ada dari bagian lain yang mengirimkan suratnya," kata dia. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar