"Lembaga Sandi Negara (LSN) akan memberikan asistensi terutama yang berkaitan dengan keamanan data pada karyawan BP Batam," kata Kepala BP Batam Mustofa Widjaja di Batam, Rabu.
Tujuan BP Batam mengadakan kegiatan ini adalah untuk menjaga IT sebagai asset BP Batam dari serangan luar dan dari dalam. Selain itu juga untuk menjaga perilaku yang memungkinkan terjadinya kebocoran keamanan informasi dan dokumen penting.
"Individu-individu pengguna informasi teknologi (IT) BP Batam harus mengerti betul tata laksana pengamanan yang dikembangkan dengan program e-government maupun Data Centre," kata dia.
Mustofa mengatakan, tidak semua data boleh disampaikan ke publik, maka perlu pelatihan bagi pengguna IT untuk melindungi data-data tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan hingga Kamis (28/6) tersebut diikuti oleh sekitar 40 peserta yang merupakan karyawan BP Batam.
Kepala Lembaga Sandi Negara Mayjen Joko Setiadi mengatakan bahwa dalam pengamanan informasi negara kuncinya adalah individu masing-masing dalam instansi BP Batam harus dapat membedakan informasi yang boleh disampaikan dan informasi yang tidak boleh disampaikan ke publik.
"Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan karyawan-karyawati BP Batam dapat membedakan informasi yang boleh disampaikan dan informasi yang tidak boleh disampaikan," kata dia.
Setiadi mengatakan, materi yang diberikan pada pelatihan berupa mengenai Infosec, Rahasia Negara dan Rahasia Instansi, Pengamanan Naskah Dinas, Pengamanan Personil (SDM Informasi dan Security Clearance).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala BP Batam Mustofa Widjaja didampingi Wakil Kepala dan para Deputi serta para direktur di lingkungan BP Batam.
Pelatihan Keamanan Sistem Informasi dan Tata Naskah Dinas Rahasia dipandu langsung oleh Kepala Sandi Negara Mayjend Joko Setiadi, Msi dari Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar