Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 18 Juni 2012

Batam Kekurangan 1.000 Hydrant

SEKUPANG (HK) - Kota Batam masih membutuhkan setidaknya 1.000 titik sambungan pipa air di tepi jalan untuk keperluan pemadam kebakaran (hydrant ). Sebanyak 250 hydrant yang berada di berbagai titik saat ini, masih dirasa kurang mengingat meningkatnya tingkat kepadatan penduduk Kota Batam.

Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Batam Azwan mengatakan, 250 hydrant yang ada saat ini tersebar di berbagai kecamatan, seperti Bengkong, Batuaji, Batuampar, Sagulung dan lain-lainnya. Hydrant tersebut terpasang di kawasan yang padat penduduk.

"Sekarang baru sekitar 250 hydrant yang terpasang di Batam. Dimana, keberadaannya tersebar di berbagai kawasan. Sementara untuk kawasan perumahan, merupakan tanggung jawab pihak developer untuk memasangnya. Namun, jika di kawasan kavling maka pemerintah yang akan memasangnya. Dan kita masih kekurangan 1.000 lebih hydrant dari jumlah yang ada sekarang," terang Azwan, Kamis (14/6).

Katanya, pemasangan tersebut merupakan salah satu kegiatan sebagai pencegahan dan pengendalian kebakaran. Untuk Pemadam kebakaran (Damkar) Batam sendiri baru memasang 10 titik hydrant pada 2011. Sementara sisanya dipasang oleh pihak Damkar BP Batam. Namun, yang jelas kegunaan dan fungsinya masih digunakan secara bersama-sama.  

Hydrant merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran. Karena peralatan tersebut merupakan fasilitas wajib bagi bangunan- bangunan publik seperti pasar tradisional maupun modern, pertokoan, bahkan lingkungan perumahan harus ada fasilitas hydrant.

"Kalau di perumahan diwajibkan memasang hydrant, tapi kalau di kavling-kavling, kita yang memasang. Dan tempatnya harus mudah terlihat. Idealnya, antara hydrant yang satu dengan hydrant yang lainya berjarak 100 meter di kawasan pemukiman," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga memiliki kegiatan guna mencegah kebakaran itu, tepatnya sebulan sekali, pihak Damkar selalu turun di setiap kecamatan, guna mensosialisasikan bahaya kebakaran. Sehingga bagaiman diberi pemahaman kalau harus ada alat pemadam kebakaran disetiap tempat tiggal, apalagi seperti rumah makan, rumah toko (ruko), hotel, pom bensin dan lain sebagainya.

Dari hasil pengecekan rutin oleh timnya, lanjut Azman sebagian besar alat hydrant berfungsi baik. Tak sampai 10 persen alat yang rusak. Adapun kerusakannya seperti katup tembaga yang hilang. (cw56)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar